Kyiv Tolak Koridor Kemanusiaan
Arus Pengungsi l Warga sipil Ukraina harus bersusah payah melewati jembatan yang rusak saat mereka mencoba keluar dari Kota Irpin pada Senin (7/3). Arus pengungsi ini terjadi setelah pasukan Russia terus melancarkan gempuran tiada henti ke kota-kota di Ukraina.
Upaya untuk menyelamatkan warga sipil yang terjebak dalam pertempuran di Ukraina semakin penting. Namun Ukraina menolak tawaran koridor kemanusiaan dari Moskwa.
KYIV - Ukraina pada Senin (7/3) menolak tawaran Moskwa untuk membuat koridor kemanusiaan dari beberapa kota yang dibombardir setelah muncul beberapa rute yang akan menggiring pengungsi Ukraina ke Russia atau Belarus.
Usulan Russia tentang perjalanan yang aman dari Kharkiv, Kyiv, Mariupol dan Sumy bagi warga sipil Ukraina yang ketakutan datang setelah mendapat kecaman dalam upaya gencatan senjata sebelumnya.
Serangan Russia tanpa henti dari udara, darat dan laut, semakin meningkatkan urgensi bencana kemanusiaan yang telah mendorong lebih dari 1,7 juta orang melintasi perbatasan Ukraina.
Tetapi beberapa rute mengarah ke Russia atau sekutunya Belarus, menimbulkan pertanyaan tentang keselamatan mereka yang mungkin menggunakannya, apalagi Komite Palang Merah Internasional (International Committee of the Red Cross/ICRC) telah memperingatkan bahwa jalanan yang akan dipakai untuk koridor kemanusiaan mungkin telah banyak dipasangi ranjau.
"Ini bukan pilihan yang dapat diterima," kata Wakil Perdana Menteri Ukraina, Iryna Vereshchuk.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Ilham Sudrajat
Komentar
()Muat lainnya