Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Konflik di Ukraina I AS Buka Kembali Kantor Kedubes di Kyiv

Kyiv Ingin Rebut Kembali Mariupol

Foto : AFP/Sergei SUPINSKY

Kibarkan Bendera AS l Sejumlah staf diplomat mengibarkan bendera Amerika Serikat di halaman kantor Kedutaan Besar AS di Kyiv, Ukraina, pada Rabu (18/5). Operasional kantor Kedubes AS di Kyiv dibuka kembali setelah dihentikan selama 3 bulan akibat invasi Russia ke Ukraina.

A   A   A   Pengaturan Font

Setelah pejuang Ukraina yang bertahan di kantong pertahanan terakhir di pabrik baja Azovstal menyerah, Wali Kota Mariupol menyatakan bahwa Ukraina akan kembali merebut kota pelabuhan itu.

MARIUPOL - Ukraina menyatakan tidak akan menyerahkan Mariupol, saat pasukan Russia bersiap untuk menguasai sepenuhnya kota pelabuhan itu. Penegasan itu dilontarkan oleh Wali Kota Mariupol, Vadym Boichenko, setelah para pejuang Ukraina keluar dari kantong pertahanan terakhirnya di pabrik baja Azovstal yang terkepung dan dibombardir selama berhari-hari oleh pasukan Russia.

"Para tentara Ukraina telah bertempur selama lebih dari 80 hari untuk memperlambat gerakan Russia. Misi itu mungkin telah berakhir, tetapi saya tidak kehilangan harapan," ucap Wali Kota Boichenko, seraya menambahkan bahwa orang-orang Ukraina bertekad untuk merebut kembali Mariupol.

"Saat waktunya tiba nanti, pertahanan kami akan berubah menjadi serangan. Pada akhirnya, kami akan menang dan saya akan kembali ke Mariupol," tegas Boichenko dalam telekonferensi dengan wartawan pada Rabu (18/5).

Pertempuran di Azovstal sendiri telah mengakibatkan banyak orang terjebak tanpa listrik dan kekurangan makanan ataupun minuman. Oleh karena itu Wali Kota Boichenko mengkritik Russia karena telah memblokir bantuan bagi lebih dari 100.000 orang yang hingga saat ini masih terjebak di Mariupol.

Wali Kota Boichenko juga mengeluhkan terjadinya kelangkaan obat dan tenaga medis, tiadanya pasokan listrik serta kurangnya air bersih. Sementara banyaknya kuburan massal telah menimbulkan ketakutan akan terjadinya penyakit penyakit seperti kolera dan disentri.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top