Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Dampak Invasi I Ada Bukti Russia Ingin Caplok Wilayah Ukraina Lainnya

Kyiv Berharap Menangkan Perang sebelum Musim Dingin

Foto : AFP/Igor TKACHEV

Padamkan Api I Seorang warga lokal membantu petugas pemadam kebakaran untuk memadamkan api yang melalap halaman belakang sebuah rumah usai terjadi serangan misil Russia ke Kota Bakhmut, Ukraina, pada Selasa (19/7). Seorang pejabat tinggi menegaskan Ukraina harus memenangkan perang melawan Russia sebelum musim ­dingin mendatang.

A   A   A   Pengaturan Font

KYIV - Ukraina harus memenangkan perang melawan Russia sebelum musim dingin untuk mencegah negara tetangganya itu memperoleh pijakan jangka panjang dan memperkuat posisinya. Hal itu dikatakan oleh kepala staf Kepresidenan Ukraina, Andriy Yermak, pada Selasa (19/7).

"Sangat penting bagi kami untuk tidak memasuki (perang) di musim dingin. Setelah musim dingin, ketika Russia punya lebih banyak waktu untuk mendapatkan pijakan, perang pasti akan menjadi semakin sulit. Sangat penting bagi kami untuk tidak memberi mereka kemungkinan ini," kata Yermak kepada majalah mingguan Ukraina, Novoye Vremya.

Yermak juga menekankan pandangan Kyiv bahwa sekutu Barat sedianya memasok lebih banyak senjata. Kyiv mengaku mengandalkan janji Amerika Serikat (AS) untuk mengirimkan bantuan senilai miliaran dollar dalam bentuk persenjataan dan bantuan ekonomi.

Paket Undang-Undang Pinjam-Sewa Pertahanan Demokrasi Ukraina yang diteken pada Mei lalu oleh Presiden AS, Joe Biden, ditujukan untuk mempercepat bantuan tersebut, akan mulai dikerahkan bulan depan.

"Tujuan kami adalah kemenangan," kata Yermak.

Pejabat tinggi Ukraina itu pun mengatakan bahwa setiap perundingan yang dilakukan dengan Russia hanya berkisar soal bagaimana cara mengekspor gandum Ukraina dari pelabuhan yang diblokade, bukan soal cara mengakhiri konflik yang dimulai sejak invasi Russia, Februari lalu.

"Negosiasi-negosiasi ini berlangsung di tingkat militer dan kementerian luar negeri dengan mediasi PBB," kata Yermak. "Saya berkomunikasi dengan Sekjen PBB, Antonio Guterres, saya tidak berkomunikasi dengan pihak Russia," tegas dia.

Taktik Pencaplokan

Sementara itu, juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih, John Kirby, mengatakan pada Selasa (19/7) bahwa pejabat intelijen AS memiliki banyak bukti baru yang menunjukkan bahwa Russia ingin mencaplok wilayah Ukraina lainnya dan dapat segera menyelenggarakan pemilu 'palsu' pada September mendatang.

"Ini sesuai taktik pencaplokan dan kami sudah pernah melihat mereka melakukannya dulu," kata Kirby. "Yang kita saksikan sekarang adalah upaya yang lebih terpadu dan strategis," imbuh dia.

Kirby juga mengatakan bahwa Russia mengincar Kherson dan keseluruhan wilayah Lugansk dan Donetsk.

Pemerintahan Biden telah cukup lama mengatakan bahwa Russia akan secara resmi mencaplok wilayah yang mereka duduki. Kirby menolak memberi rincian informasi intelijen itu, tetapi mengatakan bahwa temuan itu menunjukkan adanya upaya yang lebih terpadu untuk melakukan pencaplokan.

"Russia meletakkan dasar-dasar untuk mencaplok wilayah Ukraina yang dikendalikannya dalam pelanggaran langsung terhadap kedaulatan Ukraina," kata Kirby.

Pada Selasa, AS juga memasukkan Russia ke dalam daftar negara-negara yang terlibat dalam kebijakan atau pola perdagangan manusia dan kerja paksa, atau perekrutan tentara anak oleh pasukan keamanan maupun kelompok bersenjata yang didukung pemerintah.

Russia kerap muncul di sepanjang laporan itu akibat invasinya ke Ukraina sejak 24 Februari lalu, dan akibat apa yang disebut laporan itu sebagai kerentanan perdagangan jutaan pengungsi Ukraina, di negara-negara tempat mereka mengungsi. AFP/VoA/N-3


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top