Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Koperasi Karyawan

KWSG Optimalkan Pelayanan Berbasis Digital

Foto : KORAN JAKARTA/SELO CAHYO
A   A   A   Pengaturan Font

SURABAYA - Koperasi Warga Semen Gresik (KWSG) terus mengembangkan teknologi digitalisasi dalam menjalankan usahanya. Hal ini seiring dengan semakin ketatnya persaingan bisnis antarlembaga di era disrupsi industri 4.0.

Ketua Pengurus KWSG, Rudhy Rianto Setiawan, mengatakan, di tengah persaingan bisnis antarlembaga keuangan modern, koperasi Indonesia dituntut untuk terus berbenah diri dalam meningkatkan kinerjanya. Hal ini di antaranya dilakukan melalui peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM), pelayanan, dan yang terpenting adalah penguasaan teknologi digital.

"Kami (KWSG) telah mengantisipasi hal tersebut. Salah satunya dengan mengembangkan digitalisasi teknologi koperasi. Ini menjadi kunci agar koperasi tetap eksis dalam menghadapi perkembangan zaman," kata Rudhy di kantor pusat KWSG, di Gresik, Jawa Timur, akhir pekan lalu.

Dia menambahkan, digitalisasi teknologi koperasi yang dilakukan KWSG hampir di semua unit usahanya. Saat ini, KWSG telah memiliki tujuh unit usaha, yakni unit simpan pinjam, ritel (V Mart), The Legend Resto, perdagangan umum, unit ekspedisi, unit perdagangan bahan bangunan, dan pabrik gress board.

Pengembangan digitalisasi koperasi ini, kata Rudhy, karena KWSG ingin menghadirkan sebuah koperasi modern di era milenial ini. Untuk itulah, dalam keputusan Rapat Anggota Tahunan (RAT) KWSG tahun 2017, telah merekomendasikan keputusan pendirian informasi dan teknologi (IT) yang mandiri dengan produk berupa Kartu Tanda Anggota (KTA) digital yang memiliki multifungsi dalam bertransaksi.

Selain KTA, lanjut dia, juga direkomendasikan pembuatan aplikasi KWSG mobile. Ini merupakan aplikasi digital yang dimiliki oleh anggota untuk mengetahui besarnya dana simpananya, bahkan dengan aplikasi KWSG mobile anggota bisa memanfaatkan ragam fitur-fitur atraktif dalam transaksi. "Rekomendasi RAT tersebut, sebagian besar sudah dijalankan oleh pengurus," tambahnya.

Menurut Rudhy, keberadaan digitalisasi di KWSG ini telah mampu memberikan efisiensi dalam menjalankan manajemen koperasi. Sebab, sejak adanya digitalisasi makin memudahkan dalam koordinasi dengan para pengurus dan pengelola koperasi serta unit-unit bisnis dibawah naungan KWSG.

"Cukup dengan seperangkat teknologi, seperti Android dan komputer atau laptop, kami bisa bicara langsung dengan tim dalam menjalankan koordinasi usaha. Bahkan, kami juga bisa menggunakan rapat menggunakan video conference dengan berbagai cabang di daerah," papar Rudhy.

Dia menambahkan, saat ini KWSG telah memiliki 70 cabang untuk unit perdagangan bahan bangunan. Cabang tersebut tersebar di seluruh Pulau Jawa, dan nantinya akan dikembangkan di luar Pulau Jawa.

Kinerja KWSG

Seperti diketahui, KWSG merupakan koperasi karyawan terbesar di Indonesia dari unit bisnis PT Semen Indonesia Tbk (dulunya bernama PT Semen Gresik). KWSG juga telah masuk dalam 300 koperasi terbesar dunia versi asosiasi koperasi global, International Cooperative Alliance (ICA).

Koperasi yang berdiri sejak 1963 ini, kini telah memiliki anggota sebanyak 6.000 orang. Anggota tersebut mayoritas adalah karyawan PT Semen Indonesia.

Sementara itu, total asetnya per akhir tahun 2017 telah mencapai 1,245 triliun rupiah. Pada tahun ini (2018), Rudhy menargetkan pertumbuhan aset naik sekitar 6 hingga 10 persen dibanding tahun 2017. SB/E-3

Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top