Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Peningkatan Kualitas SDM I 2019, Pemerintah Fokus Dorong Pendidikan Vokasi

Kurikulum Vokasi Disesuaikan DUDI

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Pilot project pengembangan kurikulum yang link and match dengan DUDI sebagai langkah awal untuk mendorong perbaikan lembaga vokasi, utamanya SMK secara masif.

JAKARTA - Pemerintah melalui Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian menjalankan proyek percontohan atau pilot project pengembangan kurikulum yang link and match dengan Dunia Usaha dan Industri (DUDI). Pengembangan kurikulum jurusan kopi menjadi salah satu fokus yang dipilih karena permintaan komoditas tersebut dan industri perkopian terus meningkat dan menjadi tren ke depan.

"Sejak dua tahun lalu, kami merancang program besar yang diharapkan menjadi tulang punggung pembangunan negara kita ke depan, yaitu Kebijakan Pemerataan Ekonomi. Salah satu pilarnya adalah pendidikan dan pelatihan vokasi," ujar Menteri Koordinator bidang Perekonomian, Darmin Nasution, dalam kunjungan kerjanya ke SMK Pilot Project Kurikulum Kopi, SMK PPN Tanjungsari Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Senin (24/9).

Menurut Darmin, ada tiga hal yang perlu dilakukan dalam melakukan perbaikan lembaga vokasi yang link and match dengan DUDI dan dilakukan dengan not bussines as usual. Satu, dengan mendorong jurusan yang menjadi tren seperti jurusan kopi dan animasi. Kedua, dengan kurikulum sistem modul dan lebih fokus pada praktik (30:70) dan ketiga fleksibilitas sekolah dalam menyusun kurikulum bersama DUDI.

Dia menegaskan pelaksanaan pilot project ini merupakan implementasi dari Roadmap Kebijakan Pengembangan Vokasi di Indonesia 2017-2025. Selain itu, hal ini juga sejalan dengan arahan Presiden bahwa fokus pembangunan pada 2019 adalah peningkatan kualitas SDM, utamanya melalui vokasi.

"Pilot project ini sebagai langkah awal untuk mendorong perbaikan lembaga vokasi utamanya SMK secara masif. Kami berharap ke depan SMK dapat menghasilkan lulusan SDM yang kompeten, berdaya saing tinggi dan sesuai kebutuhan DUDI," tegasnya.

Sertifikasi Kompetensi

Sementara itu, Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Kreatif, Kewirausahaan, dan Daya Saing Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Kemenko Perekonomian, Rudy Salahuddin, menjelaskan bahwa Siswa SMK jurusan kopi akan menyelesaikan masa belajarnya selama tiga tahun dan akan mendapatkan enam sertifikasi kompetensi di bidang perkopian.

"Pada tahun pertama, siswa mendapatkan kompetensi pembibitan dan budi daya kopi, diharapkan siswa mampu menghasilkan bibit yang berkualitas dan menghasilkan tanaman kopi yang produktif dan buah yang berkualitas," katanya.

Memasuki tahun kedua, siswa mendapatkan kompetensi pascapanen dan pengolahan biji kopi (roasting), diharapkan siswa mampu mengolah buah kopi menjadi green bean berkualitas dan mengolah green bean menjadi biji kopi bernilai tambah dengan roasting.

Terakhir di tahun ketiga, siswa mendapatkan kompetensi barista dan kewirausahaan, diharapkan siswa mampu menyajikan minuman kopi yang memiliki cita rasa yang khas dan membuat rencana usaha serta keuangan dasar dalam menjalankan usaha.

Lebih lanjut, Darmin mengatakan pilot project ini akan ditindaklanjuti oleh kementerian dan lembaga terkait untuk melakukan langkah-langkah perbaikan pada SMK, baik pada tingkat pusat maupun di daerah serta mereplikasi agar dapat dilakukan lebih masif.

bud/E-10


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Vitto Budi

Komentar

Komentar
()

Top