Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis

Sentimen Eksternal Dominan

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi melanjutkan tren negatif pada awal semester kedua tahun ini. Sentimen eksternal diperkirakan masih mendominasi, terutama mengenai menguatnya spekulasi kenaikan suku bunga acuan secara agresif oleh bank sentral Amerika Serikat (AS) atau The Fed.

Analis Artha Sekuritas, Dennies Christoper, memproyeksikan IHSG dalam perdagangan, Jumat (1/7), melanjutkan pelemahannya dengan support di kisaran 6.875-6.839, sementara resistance di kisaran 6.968-7.025. Dia menjelaskan secara teknikal candlestick pergerakan IHSG membentuk lower high dan lower low dengan stochastic membentuk melebar setelah membentuk deadcross mengindikasikan potensi pelemahan.

Sebelumnya, IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) mengakhiri paruh pertama tahun ini di zona merah seiring dengan pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia. IHSG ditutup melemah 30,77 poin atau 0,44 persen ke posisi 6.911,58. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 3,77 poin atau 0,38 persen ke posisi 991,94.

"Pembalikan arah dari sesi perdagangan awal yang mampu menguat menuju pelemahan seiring dengan kasus Covid-19 Singapura yang terus mengalami kenaikan di mana dikhawatirkan penyebarannya semakin masif masuk ke dalam negeri sejalan dengan pelonggaran mobilitas antar negara," tulis Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam ulasannya di Jakarta, Kamis (30/6).

Pertumbuhan ekonomi AS pada kuartal I-2022 terkontraksi sebesar 1,6 persen, sedikit lebih tinggi dari konsensus yang memperkirakan kontraksi 1,5 persen.


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Muchamad Ismail, Antara

Komentar

Komentar
()

Top