Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Kurikulum Prototipe Ruang Pemajuan Kearifan Lokal

Foto : istimewa

Nadiem Makarim

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Kurikulum prototipe memberi fleksibilitas dan ruang besar bagi pemajuan kearifan lokal. Setiap satuan pendidikan dapat menunjukkan karakter dan keunikan masing-masing. Demikian disampaikan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Makarim, di Jakarta, Selasa (18/1).

"Ini kesempatan para guru untuk berubah. Jadi, mohon untuk tidak disia-siakan," katanya. Dia menyebut, kurikulum tersebut merupakan upaya pemerintah menciptakan perubahan dalam pengembangan karakter dan pola pikir siswa.

Nadiem menjelaskan, kurikulum prototipe akan mendorong pembelajaran yang sesuai dengan kemampuan siswa. Dengan begitu, murid mendapat ruang lebih luas untuk mengembangkan karakter dan kompetensi dasar."Dengan kurikulum ini, kita ingin menciptakan perubahan pada anak yang memiliki kemampuan berkolaborasi, berpikir kritis, belajar berdebat, dan membuat inisiatif-inisiatif sesuai dengan kebutuhannya," tandasnya.

Sebagai informasi, mulai tahun 2022 hingga 2024, Kemendikbudristek memberikan tiga opsi kurikulum bagi satuan pendidikan dalam pembelajaran. Ketiga opsi tersebut kurikulum 2013, kurikulum darurat, dan kurikulum prototipe.

Berbasis Proyek

Sementara itu, Pelaksana Tugas Kepala Pusat Perbukuan Kemendikbudristek, Supriyatno, mengatakan, kurikulum prototipe berbasis kompetensi untuk mendukung pemulihan pembelajaran. Penerapannya menggunakan metode pembelajaran berbasis proyek (project based learning).

"Salah satu karakteristik kurikulum prototipe menerapkan pembelajaran berbasis proyek untuk mendukung pengembangan karakter sesuai dengan profil pelajar Pancasila," katanya. Menurutnya, dalam kurikulum prototipe, sekolah diberikan keleluasaan dan kemerdekaan untuk memberikan proyek-proyek pembelajaran yang relevan dengan lingkungan sekolah.

Metode tersebut penting untuk pengembangan karakter siswa karena memberikan kesempatan untuk belajar melalui pengalaman (experiential learning). "Murid-murid mengalami sendiri bertoleransi, bekerja sama, saling menjaga, dan lain-lain. Selain itu, juga mengintegrasikan kompetensi esensial dari berbagai disiplin ilmu," ucapnya.

Supriyatno, memaparkan saat ini kurikulum prototipe sudah diterapkan di 2.500 satuan pendidikan yang tergabung dalam program Sekolah Penggerak dan SMK Pusat Keunggulan pada tahun 2021. Namun, mulai tahun ini, satuan pendidikan yang tidak termasuk sekolah penggerak pun diberikan opsi untuk dapat menerapkan kurikulum prototipe.

"Sekolah-sekolah dapat menggunakan kurikulum prototipe secara sukarela tanpa seleksi. Baru nanti tahun 2024 Kemendikbudristek akan menetapkan kebijakan mengenai kurikulum yang akan dijadikan kurikulum nasional untuk pemulihan pembelajaran," terangnya. ruf/G-1


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Muhamad Ma'rup

Komentar

Komentar
()

Top