Kurikulum Merdeka Libatkan Guru dan Anak Didik Susun Program Pembelajaran
Ilustrasi siswa mengikuti proses belajar mengajar dengan Kurikulum Merdeka
"Dengan relaksasi ini, gurunya jadi lebih kreatif daripada dulu yang materinya seragam seluruh Indonesia. Mereka dapat mengambil pembahasan masalah dari hal-hal lokal, budaya lokal, kearifan lokal, dan mungkin juga bisa kerja sama dengan UMKM yang ada untuk belajar kewirausahaan," jelas Budi saat dihubungi oleh wartawan.
Menurut Budi, dampak positif Kurikulum Merdeka yang memasukan permasalahan di lingkungan sekitar dalam pembelajaran membuat para peserta didik menjadi lebih senang ketika belajar sehingga tertarik untuk mendalami dan mencintai daerahnya. Budi menceritakan bahwa dirinya pernah menemui peserta didik dari salah satu SMP Negeri di Yogyakarta yang senang karena Kurikulum Merdeka dapat mengembangkan kreativitas mereka. "Ini cara belajar kearifan lokal. Dalam Kurikulum Merdeka mereka diharapkan menjadi ahli-ahli di daerahnya, termasuk memahami budayanya sendiri," ucap Budi.
Ketua Kelompok Kerja Implementasi Kurikulum Merdeka Persatuan Guru Nahdlatul Ulama, HM Faojin, mendorong agar Kurikulum Merdeka dapat diimplementasikan lebih masif karena relevan dengan kebutuhan dunia pendidikan saat ini. Menurutnya Kurikulum Merdeka memberikan keleluasaan bagi para pemangku kepentingan di satuan pendidikan memberikan program pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik peserta didik dan sumber daya lingkungan sekolah maupun madrasah.
"Sekaligus para guru tidak sebatas menyelesaikan kurikulum, namun berekspresi secara elegan dalam mengembangkan kompetensi siswa," tutup Faojin.
Redaktur : Sriyono
Komentar
()Muat lainnya