Kurban dan Solidaritas Perspektif Universal
Persamaan, persatuan, antidiskriminasi, dan perundungan merupakan pesan moral dari pakaian ihram yang dikenakan jamaah haji dari miqat (titik permulaan) hingga tahallul(waktu finalisasi manasik haji dan umrah). Tawaf (mengelilingi kabah) sebanyak tujuh kali putaran melambangkan "tasbih" kehidupan yang mengharuskan jemaah haji berada di orbit tauhid. Artinya, kehidupan ini harus dilandasi akidah tauhid secara konsistensi berjuang demi kebenaran.
Tawaf mendidik jemaah haji untuk melepaskan segala ikatan keduniaan, fanatisme sektoral, serta aneka kepentingan ideologi politik ekonomi menuju poros kehidupan yang terkoneksi dengan Sang Pemilik kekuasaan langit dan bumi. Tawaf adalah simbol gerak dinamis spiritual menuju tauhid sejati: integrasi umat manusia.
Pesan kasih sayang kemanusiaan didemonstrasikan melalui sai antarabukit shafa dan marwa. Keikhlasan, kesungguhan, dan kegigihan hajar dalam mencari dan menemukan "air kehidupan" bagi buah hatinya yang kehausan menjadi pesan universal jemaah haji agar tidak pernah lelah menyayangi anaknya sampai meraih cita-cita. Sai adalah simboletos perjuangan demi kasih sayang kemanusiaan yang harus bergerak dari shafa (ketulusan hati dan kejernihan pikiran) menuju marwa (citacita dan prestasi tinggi memberi kepuasan hati bagi diri sendiri dan orang lain).
Pesan universal tersebut adalah pentingnya kearifan personal dengan berhenti sejenak sambil makrifat diri, sehingga dapat merasakan kehadiran Allah SWT. Arafah merupakan simbol miniatur padang makhsyar yang dapat menumbuhkan kesadaran eskatologis tentang pentingnya evaluasi diri dan "pengadilan" diri sendiri sebelum diadili Yang Maha Adil.
Wuquf harus dijadikan sebagai momentum puncak kesadaran personal mengambil keputusan arif dan adil: apakah selama ini jemaah sudah menjadi hamba-Nya sejati. Ataukah masih menjadi pengabdi hawa nafsu? Apakah yang berwukuf sudah mengikuti kehendak Allah atau masih selalu mementingkan keduniaan?
Halaman Selanjutnya....
Komentar
()Muat lainnya