Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Sinar Matahari

Kurangi Risiko Penyakit Kardiovaskuler

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Data World Health Organization (WHO) 2012 menunjukkan 17,5 juta orang di dunia meninggal akibat penyakit kardiovaskuler, 7,4 juta di antaranya disebabkan penyakit jantung koroner (PJK) dan 6,7 juta disebabkan stroke.

Lebih dari 3/4 kasus kematian akibat penyakit kardiovaskuler terjadi di negara berkembang berpenghasilan rendah sampai sedang. Tak mengherankan jika sampai saat ini penyakit kardiovaskuler masih menjadi penyebab kematian nomor satu di Indonesia.

Padahal, upaya mencegah penyakit jantung dan masalah pembuluh darah sebenarnya tidak sulit. Banyak cara mudah dan murah meriah yang dapat diterapkan sehari-hari, misalnya dengan berolahraga teratur, menjaga pola makan sehat, serta menghindari minum alkohol dan merokok. Selain itu, ternyata ada satu kiat lain yang terbukti efektif untuk mengurangi risiko penyakit kardiovaskuler, yaitu berjemur di bawah sinar matahari.

Sinar matahari adalah sumber vitamin D yang paling besar jika dibandingkan dari makanan. Hampir 80 persen vitamin D yang dibutuhkan tubuh berasal dari sinar matahari. Sayangnya, sinar matahari sering kali dihindari karena bisa membuat kulit menghitam dan terbakar, atau bahkan meningkatkan risiko kanker kulit. Padahal, sudah banyak penelitian yang menyebutkan manfaat sinar matahari bagi tubuh tidak bisa dianggap enteng.

Selain menguatkan tulang, sejumlah studi ilmiah berbeda melaporkan bahwa rutin berjemur di bawah matahari bisa menjauhkan Anda dari risiko penyakit jantung dan gangguan pembuluh darah. Salah satu penelitian asal Austria menyatakan orang yang kekurangan vitamin D, 3 kali lipat lebih berisiko untuk mengalami gagal jantung. Dari jurnal The Archive of Internal Medicine diketahui bahwa orang yang kekurangan vitamin D juga berisiko hingga 2 kali lipat untuk mengalami kematian dini akibat penyakit jantung.

Manfaat sinar matahari bagi kesehatan jantung berasal dari vitamin D-nya.

Asupan vitamin D harian yang mencukupi membantu memelihara kesehatan sel-sel jantung dan pembuluh darah. Vitamin D akan berikatan dengan reseptor khusus di sel-sel dinding pembuluh untuk mengaktifkan nitrit oksida (NO) yang akan melebarkan dinding pembuluh darah dan mengurangi risiko penumpukan plak.

Vitamin D juga membuat otot jantung lebih kuat untuk memompa darah secara teratur, karena NO mengurangi risiko peradangan di dalam jantung yang biasanya terjadi akibat terlalu banyak tumpukan lemak.

Selain itu, paparan sinar matahari membantu tubuh memproduksi vitamin D dengan mengubah kolesterol yang terdapat dalam kulit menjadi calcitriol (Vitamin D3). Secara tidak langsung, mekanisme ini membantu tubuh menurunkan kadar kolesterolnya. Semua kombinasi manfaat vitamin D ini bekerja sama mengelola tekanan darah agar selalu stabil. Hal ini penting karena peningkatan tekanan darah merupakan faktor risiko terjadinya penyakit jantung dan stroke.

Berapa Lama Harus Berjemur?

Anda tidak perlu lama-lama berjemur untuk mendapatkan manfaat sinar matahari bagi jantung. Terlalu lama menghabiskan waktu beraktivitas di bawah sinar matahari justru berisiko menyebabkan dehidrasi hingga heat stroke. Paparan sinar matahari yang berlebihan juga dapat mempercepat penuaan kulit dan meningkatkan risiko kanker kulit.

Untuk menghindari berbagai risiko ini, WHO menganjurkan Anda hanya perlu terpapar sinar matahari setidaknya 5 sampai 15 menit di lengan, tangan, dan wajah setiap hari untuk mendapatkan vitamin D yang cukup. Jika Anda berkulit gelap, Anda bisa berjemur sedikit lebih lama.

Namun ingat, untuk mendapatkan manfaatnya yang paling optimal, usahakan berjemur tanpa lebih dulu mengoleskan tabir surya. Memakai tabir surya nyatanya dapat menghambat kerja tubuh untuk memproduksi vitamin D saat terpapar sinar matahari.

Untuk wilayah Indonesia, waktu berjemur yang direkomendasikan para ahli adalah mulai pukul 10 pagi hingga 2 siang. Waktu ini dianggap waktu yang tepat untuk mendapatkan manfaat sinar matahari sambil mengurangi risiko bahaya radiasi sinar UV. pur/R-1

Rentan dengan Berbagai Komplikasi

Kurang sinar matahari risikonya bukan cuma kekurangan vitamin D saja. Tanpa vitamin D yang cukup, Anda jadi lebih rentan mengalami berbagai komplikasi atau penyakit serius. Berikut beberapa diantaranya.

  1. Gampang depresi

Menurut penelitian dari American Journal of Geriatric Psychiatry, orang yang kurang sinar matahari, 10 kali lebih rentan mengalami depresi. Pasalnya, sinar matahari memang bisa memengaruhi keseimbangan hormon dalam tubuh.

  1. Berat badan naik

Untuk menjaga sistem metabolisme dan pencernaan Anda, tubuh membutuhkan senyawa kimia bernama oksida nitrat. Senyawa ini banyak ditemukan dalam radiasi ultraviolet (UV) dari sinar matahari.

Kalau Anda kekurangan oksida nitrat, tubuh jadi lebih sulit mengendalikan nafsu makan sehingga Anda jadi makin banyak makan. Lama-lama berat badan naik dan berisiko mengalami kelebihan berat badan.

  1. Meningkatkan risiko penyakit jantung dan kanker

Pengaruh kurang sinar matahari terhadap risiko penyakit kronis tampaknya tidak masuk akal. Tapi rupanya para ahli dari Harvard School of Public Health menemukan bahwa kurang vitamin D dari sinar matahari membuat Anda jadi dua kali lipat lebih rentan terserang penyakit jantung, kanker payudara, serta kanker prostat.

  1. Nyeri tulang

Biasanya orang dewasa yang jarang kena sinar matahari sering diserang nyeri tulang dan otot-otot di sekitarnya. Keluhan ini bisa jadi tambah parah di pagi hari. Nah, nyeri tulang ini bisa disebabkan oleh kekurangan vitamin D atau kalsium. Keduanya bisa dicegah dengan cara berjemur di bawah sinar matahari selama beberapa menit tanpa tabir surya.

  1. Gampang sakit

Menurut pakar dari Boston University Medical Center, dr. Michael Holik, kurang sinar matahari bisa membuat Anda mudah terserang infeksi serta penyakit. Ini karena vitamin D yang terkandung dalam radiasi UV matahari bisa membantu kerja sistem imun Anda.

  1. Susah tidur

Setiap organ tubuh Anda bekerja secara otomatis berdasarkan ritme sirkadian atau jam biologis tubuh. Jam biologis ini diatur antara lain oleh cahaya matahari. Kalau Anda kelamaan berada di dalam ruangan dengan penerangan buatan (lampu), jam biologis Anda akan kacau karena tidak bisa membedakan kapan pagi, sore, atau malam.

  1. Rentan radang sendi

Orang yang kekurangan vitamin D lebih rentan mengalami radang sendi psoriasis (psoriatic arthritis). Gejalanya antara lain nyeri sendi, pembengkakan, dan peradangan di kulit atau kuku. pur/R-1

Komentar

Komentar
()

Top