Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Kurang Beban Sampah, PII Laksanakan Program CSR Pengelolaan Sampah di Yogyakarta

Foto : ISTIMEWA
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Sebagai bentuk tanggung jawab sosial kepada masyarakat dan kepedulian terhadap lingkungan, PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (Persero)/PT PII - salah satu Special Mission Vehicles (SMV) Kementerian Keuangan RI - melalui program tanggung jawab sosialnya (Corporate Social Responsibilities/CSR) melaksanakan seremonial program Pengelolaan Sampah Organik dengan Bio Konversi di Kecamatan Tegalrejo , Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) pada hari ini (21/9).

Direktur Utama PT PII, M. Wahid Sutopo dalam sambutannya menyatakan bahwa PT PII berkomitmen untuk senantiasa memberikan manfaat kepada masyarakat, baik manfaat langsung dari keberadaan proyek yang telah di dukung penuh oleh PT PII melalui mandatnya, maupun manfaat tidak langsung yang kami lakukan melalui kegiatan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan.

"Program CSR Pengelolaan Sampah Organik dengan Bio Konversi Kandang Maggot Yogyakarta yang bermitra dengan Forum Komunikasi Winangun Asri / FKWA dan merupakan Kerjasama dengan Pemerintah Daerah DIY ini merupakan wujud kepedulian PT PII dalam mendukung keberlanjutan pengolahan sampah organik di Provinsi DIY, khususnya di Kota Yogyakarta. Program ini dilakukan dengan memaksimalkan pengelolaan sampah organik sejak di hulu yaitu sampah rumah tangga melalui Bio Konversi, budidaya maggot, hingga nantinya ke hilir, dengan mereduksi jumlah sampah organik yang dibuang ke TPAS Piyungan", Ujar Sutopo.

Lebih lanjut, Sutopo menyatakan bahwa program ini diharapkan dapat memberikan solusi bagi permasalahan sampah di Provinsi DIY khususnya di Kota Yogyakarta yaitu tumpukan sampah organik agar dapat diolah sebanyak 1 hingga 2 ton per hari dan juga untuk menciptakan pola usaha masyarakat berbahan baku sampah organik yang mandiri serta untuk menciptakan pola usaha pertanian terintegrasi dengan produksi turunan dari hasil pengolahan Bio Konversi.

"Diharapkan program pengolahan sampah organik di hulu ini juga dapat menjadi program berkelanjutan dan menjadi percontohan di wilayah-wilayah lain di Indonesia sehingga permasalahan sampah ini semakin dapat teratasi bahkan memberikan nilai ekonomis bagi masyarakat kedepannya", tutup Sutopo.

Sebagai informasi, program ini juga turut mendukung produktivitas perekonomian masyarakat sekitar khususnya di Kota Yogyakarta dimana penjualan hasil pengolahan sampah organik ini dapat menghasilkan penghasilan (revenue) untuk membiayai operasional pengolahan sampah organik di hulu secara berkelanjutan, dan juga insentif dari hasil budidaya ikan dan ayam dengan pemanfaatan maggot sebagai pakan organik sehingga dapat mereduksi biaya pakan sebesar 40-60%.

Saat ini, selain di Yogyakarta, program ini juga sudah diduplikasi oleh PT PII bersama dengan KKN-UGM di Maluku Tenggara Program CSR.

Selain itu, program CSR ini telah mendapatkan apresiasi dalam Environmental and Social Innovation Awards dengan mendapat penghargaan Gold dalam kategori Inovasi Sosial yang merupakan hasil implementasi program CSR Pengelolaan Sampah Organik dengan Bio Konversi melalui Budidaya Maggot di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Hal tersebut membuktikan bahwa program ini betul-betul menjadi program inovasi sosial yang memberikan nilai tambah manfaat bagi masyarakat.


Redaktur : Sriyono
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top