KTNA Menilai Cetak Sawah Baru Bisa Wujudkan Swasembada Pangan
Foto udara - Lahan persawahan di kawasan Indonesia timur.
Foto: ANTARA/HO-Humas KementanJakarta - Ketua Umum Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Nasional Yadi Sofyan Noor menilai bahwa pencetakan sawah baru yang dilakukan pemerintah merupakan langkah penting dalam mewujudkan swasembada pangan.
"Dan saya optimis swasembada bisa dicapai dalam waktu yang sangat cepat dengan cetak sawah baru. Apalagi, Bapak Presiden (Prabowo Subianto) menunjuk Pak Amran Sulaiman (sebagai Menteri Pertanian). Bagi saya, Pak Amran punya pengalaman tinggi dan tau apa yang harus dilakukan," kata Yadi dalam keterangan di Jakarta, Rabu.
Dia menyampaikan bahwa pihaknya mendukung penuh langkah pemerintah yang berupaya keras meningkatkan produksi padi nasional dengan melakukan cetak sawah di berbagai provinsi seperti Kabupaten Merauke, Papua Selatan.
Menurutnya, cetak sawah sangat penting dan juga merupakan langkah yang tepat dalam memenuhi kebutuhan nasional.
Apalagi swasembada pangan juga merupakan program prioritas Presiden Prabowo Subianto dalam menjadikan Indonesia sebagai negara lumbung pangan dunia.
Yadi mengatakan, Kabupaten Merauke merupakan daerah subur yang memiliki potensi besar dalam mendukung peningkatan produktivitas. Terlebih di sana, banyak lahan tidur yang belum dioptimalkan.
Oleh karena itu, lanjut Yadi, cetak sawah dengan menggunakan teknologi dan mekanisasi adalah langkah tepat.
"Memang kuncinya ada di mekanisasi karena semua biaya produksi yang dikeluarkan dapat ditekan hingga 50 persen. Saya kira ini langkah tepat dan juga langkah cerdas," katanya.
Sebelumnya, Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman memastikan program cetak sawah dapat dilaksanakan secara optimal.
Program ini diharapkan dapat memastikan keberlanjutan pasokan pangan nasional serta mendukung sektor pertanian sebagai pilar ekonomi yang kokoh di tengah ancaman krisis pangan global.
Program cetak sawah ini akan dilaksanakan secara bertahap, dimulai dari perencanaan, survei teknis lapangan, hingga penyusunan regulasi dan panduan teknis. Pemerintah juga akan melibatkan berbagai instansi terkait dalam pelaksanaannya.
Sementara itu, Wakil Menteri Pertanian (Wementan) Sudaryonomenambahkan bahwa program cetak sawah tidak hanya bertujuan memperluas lahan, tetapi juga meningkatkan produktivitas pertanian sekaligus memberikan dampak ekonomi positif bagi masyarakat pedesaan.
"Ini bukan hanya tentang memperluas lahan, tetapi juga memastikan produktivitas pertanian meningkat signifikan untuk mencukupi kebutuhan masyarakat," kata Wamentan.
Pemerintah tengah menggencarkan program cetak sawah baru seluas 3 juta hektar guna memastikan ketahanan pangan di tengah tantangan global dan pertumbuhan penduduk yang terus meningkat.
Program ini, menjadi bagian dari langkah strategis dalam menghadapi ancaman krisis pangan global serta menjaga stabilitas nasional di sektor pertanian.
"Saat ini, lahan pertanian yang ada sudah semakin terbatas akibat alih fungsi lahan menjadi kawasan industri dan perumahan. Oleh karena itu, cetak sawah baru menjadi solusi krusial untuk memperluas area produksi beras, komoditas pangan utama bangsa," kata Wamentan.
Berita Trending
- 1 Pemeintah Optimistis Jumlah Wisatawan Tahun Ini Melebihi 11,7 Juta Kunjungan
- 2 Dorong Sistem Pembayaran Inklusif, BI Hadirkan Tiga Layanan Baru BI-Fast mulai 21 Desember 2024
- 3 Dinilai Bisa Memacu Pertumbuhan Ekonomi, Pemerintah Harus Percepat Penambahan Kapasitas Pembangkit EBT
- 4 Permasalahan Pinjol Tak Kunjung Tuntas, Wakil Rakyat Ini Soroti Keseriusan Pemerintah
- 5 Sabtu, Harga Pangan Mayoritas Turun, Daging Sapi Rp131.990 per Kg
Berita Terkini
- Biznet Berhasil Menjadi ISP dengan Kecepatan Upload-Download Terbaik
- Liburan Semakin Berwarna, Sentul City Gelar 'Kota Menyala' Akhir Tahun
- Perjalanan Nataru Makin Nyaman! Serambi MyPertamina Hadir di Rest Area Tol, Pelabuhan Hingga Bandara
- Kunto Aji Persembahkan Video Musik "Melepas Pelukan Ibu" yang Penuh Haru di Hari Ibu
- AKHKI Siap Perkuat Pelindungan Hak atas Kekayaan Intelektual Indonesia