BNPB beri bantuan 11 alat deteksi dini banjir kepada Kalsel
Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Provinsi Kalsel Bambang Dedi Mulyadi (kiri) saat mengikuti rapat secara daring bersama BNPB terkait sistem kerja peringatan dini mitigasi banjir di Banjarbaru, Kalimantan Selatan.
Foto: ANTARA/HO-BPBD KalselBanjarmasin, 22/12 - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memberikan bantuan 11 paket alat deteksi dini bencana banjir berupa Flood Early Warning System (EWS) dilengkapi perangkat digital guna memitigasi bencana lebih awal di Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel).
“Bantuan ini masuk anggaran 2025, Provinsi Kalsel mendapatkan EWS sebanyak 11 unit. Selain itu, Provinsi Gorontalo 1 unit dan Provinsi Bali 11 unit," kata Analis Bencana Direktorat Peringatan Dini BNPB Muhammad Noval Zhaky dalam keterangan yang diterima di Banjarmasin, Minggu.
Dia menyebutkan 11 unit EWS bantuan untuk Provinsi Kalsel tersebut diberikan kepada Kabupaten Banjar, Tabalong, Hulu Sungai Utara, Balangan, dan Kota Banjarmasin.
“Pelaksanaan ini nanti akan berkolaborasi antara pemerintah pusat dengan provinsi/kabupaten/kota dan desa yang rawan bencana banjir,” ujar Noval.
Dia menjelaskan kolaborasi ini bertujuan agar pemanfaatan peralatan deteksi dini banjir di berbagai daerah tersebut lebih efektif dan efisien.
Sementara itu, Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Provinsi Kalsel Bambang Dedi Mulyadi mengatakan bantuan peralatan mitigasi sistem peringatan dini banjir ini disetujui BNPB saat melakukan konsultasi peluang bantuan peralatan bencana pada Rakornas 2024 kepada Deputi Pencegahan Direktorat Pencegahan Dini BNPB.
Bambang mengatakan BNPB merespons dengan cepat untuk mendukung berbagai program mitigasi bencana yang tengah berjalan di Kalsel, khususnya ancaman banjir besar seperti yang terjadi pada 2021.
Bantuan tersebut, kata dia, yakni peralatan diseminasi bencana berupa tower pemancar setinggi 20 meter yang tersebar di enam kabupaten/kota dengan jumlah 11 tower dilengkapi dengan pancaran suara peringatan dini terkait informasi awal kebencanaan dengan jangkauan 2 kilometer.
“Sesuai instruksi Gubernur, seluruh institusi pelayanan publik khususnya bidang pelayanan yang bersentuhan langsung dengan masyarakat harus mengoptimalkan kerja secara terukur melalui inovasi yang ada,” ujar Bambang.
Berita Trending
- 1 Pemeintah Optimistis Jumlah Wisatawan Tahun Ini Melebihi 11,7 Juta Kunjungan
- 2 Dinilai Bisa Memacu Pertumbuhan Ekonomi, Pemerintah Harus Percepat Penambahan Kapasitas Pembangkit EBT
- 3 Permasalahan Pinjol Tak Kunjung Tuntas, Wakil Rakyat Ini Soroti Keseriusan Pemerintah
- 4 Sabtu, Harga Pangan Mayoritas Turun, Daging Sapi Rp131.990 per Kg
- 5 Desa-desa di Indonesia Diminta Kembangkan Potensi Lokal