Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Persoalan Gender

KSAD Nyatakan Serda Aprilia Sebagai Laki-laki

Foto : instagram Aprilia

Aprilia Manganang

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - TNI AD mengungkap identitas pemain bola voli, Sersan Dua (Serda) Aprilia Manganang sebagai laki-laki. Ke depan TNI AD akan mengurus identitas baru bagi Manganang sesuai dengan Undang-undang (UU) Nomor 23 tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan.
"Kita berhadap pengadilan akan memberikan dan menetapkan perubahan nama. Dari nama sebelumnya kepada nama yang nanti akan dipilih oleh Sersan Manganang dan orang tuanya," kata Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Andika Perkasa, di Jakarta, Selasa (9/3).
Dalam identitas yang baru, Manganang nantinya berjenis kelamin laki-laki. Berdasarkan hasil pemeriksaan di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD), mantan atlet nasional voli wanita itu memiliki kecenderungan tubuh laki-laki.
"Dari hasil pemeriksaan urologi, radiologi, dan hormon testosteron, menyebutkan bahwa secara faktual dan ilmiah kita bisa meyakini bahwa Sersan Manganang lebih memiliki hormonal yang masuk dalam kategori normal laki-laki," ujar Jenderal Andika.

Setujui Operasi
Jenderal Andika menyebut pasca pemeriksaan, Aprilia Manganang lalu menyetujui untuk operasi. Andika memastikan operasi tersebut bukan operasi trans gender, tapi merupakan corrective surgery atau operasi koreksi sebanyak dua kali.
"Sersan Manganang sudah menjalani corrective surgery yang pertama dan hasilnya baik serta proses recovery juga bagus. Manganang laki-laki. Tidak ada pergantian secara fisik dari organ kelamin perempuan menjadi laki-laki itu tidak ada," jelasnya.
Lebih jauh, Jenderal Andika menjelaskan Serda Aprilia Manganang sejak lahir sudah mengalami kondisi hipospadias. Kondisi tersebut merupakan kelainan pada alat reproduksi yang terjadi untuk kelahiran bayi laki-laki.
Andika menyebut data setiap 250 bayi laki-laki ada satu yang mengalami kelainan. Adapun Aprilia Manganang mengalami kondisi hipospadia yang masuk kategori berat.
Di sisi lain, Aprilia Manganang yang lahir pada 27 April 1992 di Tahuna, Sulawesi Utara ini karena keterbatasan informasi dan fasilitas membuat akhirnya Aprilia Manganang diklaim sebagai perempuan.
"Inilah yang kemudian membuat para medis maupun orang tua saat kelahiran anak ini melihat hanya secara fisik. Bahwa anak ini anak yang dilahirkan adalah perempuan," ucapnya.
Jenderal Andika menjelaskan Aprilia Manganang masuk dalam satuan TNI AD melalui jalur rekrutmen khusus bintara yang berprestasi. Dia mengakui adanya kekurangan tes kesehatan untuk rekrutmen tersebut.
Dia memastikan dengan adanya kejadian tersebut Manganang tetap menjadi bagian dari TNI AD. Pihaknya juga akan menyediakan pilihan sesuai dengan keinginan Manganang.
"Kemungkinan besar kita akan tempatkan pilihannya di perbekalan dan angkutan atau bahkan di kesehatan tergantung passion Manganang ini lebih besar di mana," katanya.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Muhamad Ma'rup

Komentar

Komentar
()

Top