Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Kecelakaan - Tiga dari Delapan Gerbong Keluar Rel

KRL Anjlok, 19 Orang Luka-luka

Foto : ANTARA/ARIF FIRMANSYAH

TERTIMPA TIANG LISTRIK - Warga melihat KRL Commuter Line 1722 yang anjlok yang tertimpa tiang listrik di pintu perlintasan Kebon Pedes, Tanah Sareal, Kota Bogor, Jawa Barat, Minggu (10/3).

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Kereta commuter line atau kereta rel listrik (KRL) jurusan Jatinegara-Bogor anjlok di rel antara Stasiun Cilebut dan Stasiun Bogor, tepatnya di wilayah Kebon Pedes, Tanah Sereal, Kota Bogor. Peristiwa itu terjadi pada Minggu pagi sekitar pukul 10.15 WIB. Tiga dari delapan gerbong keluar rel. Akibat kecelakaan ini, 19 penumpang mengalami luka-luka.

Vice President (VP) Communication PT Kereta Commuter Indonesia (KCI), Eva Chairunisa, mengatakan masinis KRL ini mengalami luka cukup parah dan sempat tidak sadarkan diri saat dievakuasi. "Paling parah sebenarnya masinisnya tadi, masih sempat tidak sadarkan diri, tapi sekarang sudah sadar," kata Eva, di lokasi anjloknya kereta, Minggu sore.

Eva mengatakan masinis kereta bernomor 1722 yang bernama Yakub tersebut mengalami banyak benturan saat kejadian tersebut. Masinis tersebut saat ini masih dirawat di Rumah Sakit Salak, Sempur, Bogor Tengah, Kota Bogor. "Untuk masinis masih perlu rawat inap, kan harus observasi ya, dikhawatirkan benturannya itu mungkin berakibat lain-lain," ujar Eva.

Sementara itu hingga pukul 19.00 WIB, tercatat dua penumpang masih dirawat di RS Salak Bogor dan RS Suyoto Bintaro. Sebanyak 17 korban lainnya sudah diizinkan pulang. Kedua korban tersebut bernama Lilis Septiani yang dirawat di RS Salak Bogor dan Shafa Mutia dirawat di RS Suyoto Bintaro.

Hingga sore kemarin, sebanyak lima gerbong KRL bernomor 1722 itu sudah dipindahkan oleh PT Kereta Commuter Indonesia (KCI). Kelima gerbong yang sudah dipindahkan merupakan gerbong yang tidak keluar jalur saat kereta tertimpa tiang listrik. "Semuanya dibawa ke dipo Depok," ujar Eva.

"Sekarang sisa tiga (gerbong) yang anjlok posisinya di luar dari jalur rel," kata dia.

Sempat Terlempar

Salah seorang korban, Lilis Septiani, 23 tahun, menceritakan detik-detik mengerikan saat KRL yang ditumpanginya anjlok dan terguling di Kebon Pedes, Bogor. Lilis sempat terinjak-injak saat hendak menyelamatkan diri. Sambil terbaring di ranjang RS Salak, Lilis menuturkan saat itu KRL sedang menurunkan kecepatan. Lalu, tiba-tiba KRL anjlok dan menabrak sesuatu. Brakkk!

"Kaya nabrak pohon gitu masinisnya. Masinisnya nabrakin ke pohon biar kita nggak nyungsep," kata perempuan yang berada di gerbong pertama (perempuan) itu.

Pas gerbong yang ditumpanginya anjlok, gerbong itu miring ke kiri. Semua penumpang kelempar. "Lomba-lomba nyelametin diri. Semua ambruk ke sebelah kiri, nyungsep. Pas pintu kebuka baru pada ngejatuhin diri ke bawah," sambung Lilis.

Lilis sempat terinjak-injak karena "kalah" berebut keluar gerbong. Dia bertahan tetap berpegangan pada besi-besi. Hingga akhirnya, dia bisa keluar dengan cara ikut menjatuhkan diri karena gerbong yang dinaikinya sudah terguling.

"Akhirnya saat pintunya kebuka, saya langsung nyeburin diri ke batu-batu itu, turun dari pintu kereta. Lumayan. Nggak tinggi-tinggi banget," ujarnya lirih. jon/P-4


Redaktur : Khairil Huda
Penulis : Yohanes Abimanyu

Komentar

Komentar
()

Top