Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Kristalisasi Semangat Berkurban

Foto : koran jakarta/ones
A   A   A   Pengaturan Font

Oleh Maksun

Hari raya tidak saja mengandung ritus-ritus, tapi juga sarat nilai-nilai dan pesanpesan moral. Kesemarakannya tidak saja termanifestasikan dalam bentuk syiar, tapi juga dalam diam, bisikan, dan keharuan. Demikian juga Idul Adha yang menyimpan banyak pesan moral untuk self cleaning. Dia menjanjikan peleburan jiwa ke dalam proses penemuan jati dan harga diri. Kalimat takbir, tahmid, dan tahlil yang dikumandangkan, pada prinsipnya bukanlah apa-apa, tapi hanya sebuah ekspresi ketakjuban, refleksi kekaguman spontanitas, totalitas kepasrahan atau peleburan diri ke alam.

Pengandaiannya, semangat Idul Adha sesungguhnya tidak berhenti hanya untuk memperkaya horison pengalaman beragama secara individual, tapi juga terimplementasi pada tataran empiris sosial. Dia harus meningkatkan kualitas penghayatan individu terhadap universalitas nilai-nilai kemanusiaan. Maka, kedudukan agama bukanlah semata-mata cultus privatus, tapi cultus publicus. Berkaitan dengan itu, untuk membuka tabir ibadah kurban secara lebih mendalam agar menghilangkan kesan hanyalah "pesta daging" sesaat dan rutinitas tahunan, maka diperlukan kemampuan menangkap pesan-pesan moral di dalamnya.

Idul Kurban setiap tanggal 10 Dzulhijjah, berkelit-kelindan dengan kenabian Ibrahim AS. Artinya, nilai ibadah dalam Idul Kurban beserta hikmahnya, memiliki mainstream kesejarahan dalam kehidupannya. Maka, dia merupakan salah satu bentuk ritual keagamaan yang sarat pesan moral dan makna simbolik perjalanan serta pengalaman spiritual Ibrahim.
Halaman Selanjutnya....

Komentar

Komentar
()

Top