Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis
Pengembangan Bisnis

Krisis Tenaga Kerja Hambat Perkembangan UKM di Indonesia

Foto : ISTIMEWA
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Usaha Kecil dan Menengah (UKM) kini tengah dihadapkan pada krisis ketenagakerjaan, menyusul tren pengunduran diri pekerja secara masif atau the Great Resignation di dunia saat perekonomian berangsur pulih. Krisis tersebut sangat mempengaruhi kemampuan UKM, termasuk di Indonesia, untuk melanjutkan proses transformasi digital.

Hasil penelitian terbaru SAP SE bersama Dynata Research menunjukkan 91 persen UKM di Indonesia mengalami ketidakstabilan tenaga kerja, termasuk banyaknya pengunduran diri tenaga kerja ahli yang mencari pengembangan karir di organisasi lain. Hal ini tentu mempengaruhi proses digitalisasi bisnis mereka, mengingat 81 persen UKM menganggap transformasi digital berperan penting bagi keberlangsungan bisnis ke depannya.

Selain membutuhkan tenaga kerja untuk menjalankan kegiatan sehari-hari mereka, UKM di Indonesia juga membutuhkan tenaga kerja lain yang lihai mengoperasikan teknologi digital. Hal ini menjadi tantangan utama untuk proses transformasi digital UKM Indonesia, selain cybersecurity dan keterbatasan anggaran organisasi.

"Studi ini membuktikan bahwa ketidakstabilan dan krisis tenaga kerja bukan hanya ancaman eksistensial bagi UKM saja, tetapi berlaku juga untuk organisasi lainnya, " kata Managing Director SAP Indonesia, Andreas Diantoro dalam pernyataan yang diterima di Jakarta, Selasa (19/4).

Dalam penelitian berjudul Transformational Talent: The impact of the Great Resignation on Digital Transformation in APJ's SMEs, SAP mensurvei 1.363 pemilik UKM dan pengambil keputusan di delapan negara di Asia Pasifik & Jepang (APJ), termasuk 210 responden dari Indonesia.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Muchamad Ismail

Komentar

Komentar
()

Top