![Krisis Rohingya dan Nuklir Korut Jadi Hot Topic](https://koran-jakarta.com/images/article/phppaxmqq_resized.png)
Krisis Rohingya dan Nuklir Korut Jadi "Hot Topic"
![Krisis Rohingya dan Nuklir Korut Jadi Hot Topic](https://koran-jakarta.com/images/article/phppaxmqq_resized.png)
Sekjen PBB, Antonio Guterres (kiri) dan Duta Besar Amerika Serikat untuk PBB, Nikki Haley, mendampingi Presiden AS, Donald Trump, saat berpidato mengenai reformasi PBB di markas PBB di New York, AS, Senin (18/9). Reformasi PBB menurut Presiden Trump perlu dilakukan agar institusi dunia ini semakin kuat dan lebih efektif dalam misi perdamaiannya.
Dalam Sidang Umum PBB, rencananya Perdana Menteri Bangladesh, Sheikh Hasina Wajed, akan meminta dukungan dunia internasional dalam mengatasi krisis suku Rohingya. Saat ini, banyak suku Rohingya yang mengungsi ke Bangladesh.
Sedangkan Menteri Luar Negeri Inggris, Boris Johnson dijadwalkan akan memimpin pertemuan pada Senin (18/9) untuk membahas secara mendalam soal krisis Rohingya. Selanjutnya pada Selasa (19/9), negara anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) akan menggelar pertemuan yang juga akan membahas nasib suku Rohingya.
Hal lain yang menjadi topik panas yang bakal diperdebatkan dalam Sidang Umum PBB adalah program nuklir Korut yang sekarang sedang berjalan.
Ketegangan di Semenanjung Korea telah menjadi ancaman negara-negara kawasan dan ke-193 anggota PBB akan memperdebatkan sanksi-sanksi, yang dijatuhkan kepada Pyongyang. "Ketegangan di Semenanjung Korea adalah krisis yang paling berbahaya, yang kita hadapi saat ini," kata Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, Minggu (17/9) waktu AS.
Reformasi PBB
Halaman Selanjutnya....
Komentar
()Muat lainnya