Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Krisis Pangan di Depan Mata, Lembaga Keuangan Dunia Perluas Pembiayaan Darurat Bagi Puluhan Negara

Foto : IMF

Dana Moneter Internasional (IMF).

A   A   A   Pengaturan Font

Dana Moneter Internasional (IMF) pada Selasa (13/9) akan memperluas pembiayaan darurat untuk negara-negara yang dilanda lonjakan harga pangan yang dipicu oleh perang di Ukraina, dengan sekitar 20 hingga 30 negara paling membutuhkan.

Mengutip Reuters, proposal itu akan memungkinkan IMF untuk memberikan tambahan, pembiayaan darurat tanpa syarat kepada negara-negara yang dilanda krisis pangan akibat perang Rusia dan Ukraina serta inflasi global setelah pandemi COVID-19.

"Ada perasaan bahwa itu adalah kebutuhan dan kami memiliki urgensi untuk bertindak," kata Direktur Pelaksana IMF Kristalina Georgieva.

"Yang kami usulkan adalah meningkatkan akses pembiayaan darurat selama satu tahun ke negara-negara yang paling rentan," lanjutnya.

Lebih lanjut Georgieva menyebut tindakan IMF akan menguntungkan negara-negara pengimpor makanan berpenghasilan rendah yang telah menghadapi lonjakan biaya atau negara lain seperti Ukraina yang ekspornya terhambat oleh perang.

Mengutip CNA, juru bicara IMF Gerry Rice mengatakan dana bantuan IMF telah meminjamkan lebih dari 268 miliar dolar AS ke 93 negara sejak awal pandemi. Dengan 27 miliar dolar AS dipinjamkan kepada 57 negara berpenghasilan rendah.

Proposal yang dibahas pada hari Senin disebut akan meningkatkan batas akses pinjaman yang ada dan memungkinkan semua negara anggota untuk meminjam tambahan hingga 50 persen dari kuota IMF mereka di bawah Instrumen Pembiayaan Cepat IMF, dengan negara-negara berpenghasilan rendah dapat memanfaatkan fasilitas kredit cepat.

Georgieva mengatakan dia berharap itu akan disetujui pada waktunya untuk pertemuan tahunan IMF pada bulan Oktober, kata mereka.

Diketahui harga pangan telah melonjak di seluruh dunia setelah dimulainya perang Ukraina karena rute pasokan yang diblokir, sanksi dan pembatasan perdagangan lainnya, meskipun kesepakatan yang ditengahi PBB yang memungkinkan dilanjutkannya ekspor biji-bijian dari pelabuhan Ukraina telah mulai memudahkan arus perdagangan dan harga yang lebih rendah dalam beberapa minggu terakhir.


Editor : Fiter Bagus
Penulis : Suliana

Komentar

Komentar
()

Top