Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pelestarian Lingkungan

Krisis Energi Global Dorong Peralihan Lebih Cepat ke Energi Hijau

Foto : AFP/ROSLAN RAHMAN

Piyush Gupta

A   A   A   Pengaturan Font

SINGAPURA - Krisis energi global menjadi peringatan bahwa ketergantungan pada bahan bakar fosil adalah tantangan yang berkembang dan itu akan mendorong dunia menuju sumber energi yang lebih hijau dan lebih tangguh.

Namun dalam jangka pendek, akan ada beberapa kemunduran karena negara-negara besar bergegas mengamankan pasokan batu bara dan gas karena gangguan yang disebabkan oleh perang di Ukraina.

"Persisnya berapa lama distorsi pasar jangka pendek ini berlangsung, masih belum jelas. Tetapi, negara-negara ingin meningkatkan ketahanan energi dan tidak ingin disandera oleh satu sumber energi," kata Kepala Eksekutif Bank DBS, Piyush Gupta, Selasa (13/9).

Pada Selasa, DBS merilis target dekarbonisasi di beberapa sektor paling intensif karbon yang didanainya, sebagai bagian dari memenuhi janjinya untuk menjadi nol bersih pada 2050. Proses penetapan target memakan waktu berbulan-bulan dan melibatkan diskusi dengan lebih dari 3.000 klien.

"Kami telah menjangkau ribuan klien dalam satu tahun terakhir untuk melakukan percakapan satu lawan satu untuk memastikan apa yang kami lakukan tidak sia-sia dan bahwa orang-orang juga selaras dengan itu," ungkapnya.

Mempercepat Transisi

Ditanya apa dampak krisis energi pada klien bank dan apakah dia melihat krisis pada akhirnya mempercepat transisi hijau, dia mengatakan orang mulai menyadari ketergantungan berlebihan pada fosil bahan bakar adalah sebuah tantangan yang tidak ingin terlalu bergantung pada satu sumber.

"Jadi tanpa ragu, jika Anda bertanya kepada saya selama periode waktu lima hingga 10 tahun, saya pikir ini (krisis energi) adalah berkah besar. Orang-orang ingin mengurangi konsentrasi, mengurangi volatilitas bahan bakar fosil dan itu akan mempercepat prosesnya," tuturnya.

"Tetapi dalam nol hingga lima tahun dari sekarang, Anda mungkin melihat beberapa langkah mundur," katanya, menunjuk ke Jerman, Inggris, dan negara lain yang tengah mencari sumber batu bara dan gas lebih banyak untuk menjembatani pasokan gas yang hilang dari Russia, terutama menjelang musim dingin.

Tiongkok dan India juga meningkatkan produksi batu bara dalam negeri untuk memenuhi kebutuhan energi dan mengurangi impor batu bara yang mahal. Dia mencatat perlunya negara-negara untuk meningkatkan ketahanan pasokan energi mereka, seperti Singapura yang berhasil meningkatkan pasokan airnya.

Serbuan bahan bakar fosil telah menyebabkan kekhawatiran yang meluas bahwa tindakan global terhadap perubahan iklim sedang dikesampingkan, setidaknya untuk jangka pendek, mengkhawatirkan negara-negara miskin yang sangat rentan terhadap dampak iklim seperti banjir, badai dan kekeringan.

Ketakutan ini menjadi sangat akut setelah serangkaian rekor bencana terkait cuaca tahun ini yang menurut para ilmuwan terkait dengan atmosfer yang lebih hangat.

Bank-bank global berada di bawah tekanan yang meningkat untuk mengurangi pinjaman bahan bakar fosil karena pembakaran bahan bakar fosil adalah satu-satunya sumber emisi karbon terbesar yang memanaskan Bumi.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top