Kriket dan Voli Pantai Menang
Atlet kriket Indonesia memukul bola pada pertandingan kriket Grup A Asian Games 2022 melawan Mongolia, yang dimainkan di Lapangan kriket Universitas Zheijang, Hangzhou, Selasa (19/9).
JAKARTA - Meski Asian Games 2022 Hangzhou baru akan dibuka resmi 23 September, sejumlah cabang sudah dipertandingkan kemarin (19/9). Tim Indonesia juga sudah turun.
Voli pantai yang menurunkan Danangsyah Yudistira Pribadi/Sofyan Rachman Efendi sukses menang 2-1 atas Filipina yang diwakili Alnakran Abdilla/Jaron Requinton. Indonesia menang 13-21, 21-16, dan 15-8. Hari ini Danang/Sofyan bertemu Qatar yang menurunkan Samba/Janko.
Sementara itu, tim nasional kriket putri mengawali perjalanannya di Asian Games 2022, dengan mengalahkan Mongolia. Dalam pertandingan Grup A tersebut, Indonesia menundukkan Mongolia dengan 172 runs, dan skor total 187/4-15/10.
Dewi Ni Luh Ketut Wesika Ratna menjadi pemain dengan catatan runs terbanyak, 62 runs. Setelah Dewi, Sakarini Ni Putu Ayu Nanda menjadi pemilik catatan runs terbanyak dengan 35 runs. Disusul Wombaki Maria Corazon Konjep dengan 22 runs, Kasse Kisi Salisa 18 runs, dan Pangestuti Rahmawati Dwi satu runs.
Lawan berikut tim Indonesia menunggu pemenang pertandingan Hong Kong melawan Malaysia. Pemenang pertandingan antara Hong Kong kontra Malaysia akan berhadapan dengan Indonesia untuk memperebutkan satu tiket ke perempat final.
Dalam Asian Games 2018, cabang olahraga kriket tidak dipertandingkan sama sekali. Asian Games 2022 merupakan ketiga kalinya kriket dipertandingkan, setelah 2010 dan 2014.
576 Versus 12
Sementara itu, Presiden Joko Widodo kemarin melepas kontingen Asian Games 2022 Hangzhou, Tiongkok, dengan 576 personel. Menurut Menpora Dito Ariotejo dari 576 itu, jumlah atlet mencapai 413.
Namun, seperti cukup ironi, memberangkatan 576 orang hanya menargetkan 12 emas. Ini 576 versus 12. Padahal cabang yang diikuti menurut Dito ada 30! Andaikan satu cabang ditarget satu emas saja, mestinya ada 23 medali emas.
Ini berarti ada cabang yang diragukan memperoleh medali emas? Lalu untuk apa diberangkatkan? Untuk coba-coba atau mencari pengalaman? Di Asian Games mestinya sudah harus bertanding bukan lagi mencari pengalaman. Mencari pengalaman ya di turnamen-turnamen sebelumnya. wid/Ant/G-1
Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Komentar
()Muat lainnya