Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Kremlin Geram, Jepang Gabung G7 dalam Rencana Sanksi Ekonomi ke Rusia, Bagaimana Nasib Proyek Shakalin-2?

Foto : cfr.org

Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida (kiri), Presiden Rusia Vladimir Putin.

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Kremlin mengkritik Jepang atas posisinya yang sangat tidak ramah terhadap Rusia, Rabu (6/7). Hal itu mengganggu perkembangan hubungan ekonomi kedua negara termasuk di bidang energi.

Dilansir CNA, Kamis (7/7), Jepang bergabung dengan negara-negara kaya Kelompok Tujuh (G7) dalam menerapkan sanksi ekonomi terhadap Rusia atau aksi militernya di Ukraina.

Moskow merasa terganggu oleh rencana G7 membatasi harga minyak Rusia. Moskow juga menyoroti komentar Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida dimana ia membongkar untuk pertama kalinya level pembatasan harga minyak.

"Kami sudah mencapai kesepakatan bahwa komunitas internasional akan membentuk sebuah sistem di mana harga minyak Rusia akan dibatasi sekitar separuh dari harga saat ini. Dan komunitas internasional tidak akan membeli atau membolehkan pembelian minyak di atas level itu," kata Kishida dalam pidatonya saat kampanye pemilu 10 Juli di Jepang.

Bicara kepada wartawan pada Rabu (6/7), juru bicara Kremlin Dmitry Pekov mengatakan, "Jepang mengambil sikap sangat tidak ramah terhadap Rusia. Sikap tak ramah seperti itu tidak akan membantu untuk menfasilitasi hubungan perdagangan dan ekonomi termasuk dialog energi.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Lili Lestari
Penulis : CNA

Komentar

Komentar
()

Top