Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pengembangan SDM

Kreativitas Kunci Bangkitkan Ekonomi Pesantren

Foto : KORAN JAKARTA/HENRI PELUPESSY

FORUM KKORDINASI | Wakil Gubernur Jateng, Taj Yasin Maimoen pada sarasehan pengasuh pondok pesantren Forum Koordinasi Pondok Pesantren (FKPP) Rabithah Ma’ahid Islamiyah se-Jateng, di Pondok Pesantren Darussalam, Kabupaten Batang, Rabu (31/7).

A   A   A   Pengaturan Font

BATANG - Kebangkitan ekonomi pondok pesantren bukan hal yang mustahil untuk segera diwujudkan. Kreativitas para santri yang dikembangkan secara maksimal dan dukungan teknologi pada era industri 4.0 membuka lebar peluang pondok pesantren untuk berdikari secara ekonomi.

"Pondok pesantren kini dituntut untuk menjawab tantangan industri 4.0," kata Wakil Gubernur Jawa Tengah (Wagub Jateng), Taj Yasin Maimoen saat menghadiri sarasehan pengasuh pondok pesantren Forum Koordinasi Pondok Pesantren (FKPP) Rabithah Ma'ahid Islamiyah se-Jateng denga tema Meneguhkan Kemandirian Ekonomi Pesantren di Era 4.0, di Pondok Pesantren Darussalam,Kabupaten Batang, Jateng, Rabu (31/7).

Wagub Jateng bersyukur karena dalam Islam perihal ekonomi sudah tidak asing, sebagaimana diajarkan Rasulullah Muhammad SAW. Maka penting bagi santri untuk bisa melek IT agar dapat menjawab tantangan ekonomi ke depan. Para santri memang harus kreatif.

Salah satu yang konkret dari kreativitas santri inilah yang berpotensi menjadi sumber pendapatan mereka. Wagub Jateng memberi contoh kreativitas ini yaitu untuk menggelar sarasehan tersebut, para santri bergotong-royong mendirikan panggung acara.

Keterampilan mendesain panggung itu merupakan peluang usaha tersendiri apabila santri mau bekerja sama membuka jasa dekorasi panggung. Santri bisa mempromosikan jasa tersebut melalui internet. "Nggak perlu kita keluar meninggalkan pondok pesantren, di sela-sela waktu luang bisa jualan online, alhamdulillah sedikit-sedikit bisa menambah penghasilan," katanya.

Mantan anggota DPRD Jateng itu juga ingin toko-toko kelontong yang dikelola oleh pondok pesantren dapat naik kelas menjadi toko ritel. Dengan penataan produk yang apik dan pemasaran yang gencar melalui internet, Gus Yasin optimistis, produk unggulan pondok pesantren dapat semakin dinikmati masyarakat, bahkan dikenal dunia.

"Ini cita-cita kita agar toko kelontong naik kelas menjadi toko ritel dan menjual produk-produk unggulan pondok pesantren. Kita lari untuk mengejar ketertinggalan itu. Adik-adik santri ayo kita kembangkan kreativitas kita untuk mendapatkan income," katanya.

Putera ulama kharismatik KH Maimoen Zubair ini menyebutkan untuk mewujudkan kemandirian ekonomi pondok pesantren, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jateng dan MUI Jateng bersinergi untuk memberikan fasilitas sertifikat halal bagi pelaku UMKM, termasuk pelaku UMKM di lingkungan pondok pesantren. Dengan begitu, produk yang mereka pasarkan dapat menggaet lebih banyak konsumen.SM/N-3


Redaktur : Marcellus Widiarto

Komentar

Komentar
()

Top