Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

KPU Batam Siapkan Alat Bantu bagi Pemilih Tuna Netra di Pemilu 2024

Foto : ANTARA/Asprilla Dwi Adha

Arsip foto - Seorang disabilitas memasukkan surat suara saat mengikuti rangkaian simulasi Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 di Gedung KPU, Jakarta, Kamis (23/2/2023).

A   A   A   Pengaturan Font

BATAM - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Batam, Kepulauan Riau telah menyiapkan alat bantu bagi pemilih tunanetra dalam pemungutan suara 14 Februari 2024.

Anggota KPU Kota Batam Bosar Hasibuan di Batam, Sabtu (20/1) mengatakan alat tersebut untuk memudahkan pemilih tunanetra dalam memilih presiden dan wakil presiden, legislatif serta anggota DPD RI.

Alat bantu itu berbentuk seperti map dengan huruf braille dan lubang-lubang yang akan memudahkan pemilih tunanetra dalam mencoblos.

"Ini sebenarnya sesuai dengan prinsip dari penempatan TPS itu salah satunya adalah aksesbilitas, terus mudah terjangkau, geografisnya. Jangan sampai menyulitkan teman-teman disabilitas," ujar dia.

Ia menjelaskan dalam proses pemungutan suara, pemilih disabilitas akan mendapatkan pendampingan, baik dari pihak keluarga ataupun petugas TPS.

"Nanti sebelum mencoblos para pendamping ini ada surat pernyataan itu. Artinya dia hanya mendampingi saja, yang pilih tetap yang bersangkutan," ujar dia.

Berdasarkan hasil rekapitulasi pemilih disabilitas, pemilih dengan kategori disabilitas sensorik netra di Kota Batam sebanyak 101 orang.

Selain itu, pemilih disabilitas kategori fisik sebanyak 744 orang, intelektual sebanyak 76 orang, mental sebanyak 286 orang, sensorik wicara 191 orang, sensorik rungu 40 orang.

Diberitakan sebelumnya, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Batam, Kepulauan Riau menyebutkan sekitar 20.000 warga di kota itu mengajukan pengurusan pindah memilih untuk Pemilu 2024.

KPU Kota Batam Adri Wislawawan di Batam, Kamis mengatakan angka tersebut terdiri atas 10.000 warga pindah memilih masuk dan 10.000 warga pindah memilih keluar di daerah setempat.

"Sudah sekitar 20.000 pemilih mengurus pindah memilih baik masuk ke maupun keluar dari Kota Batam, angka ini masih terus bergerak dan belum final," kata Adri.


Redaktur : Lili Lestari
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top