KPK Periksa Dirjen Bea Cukai

JAKARTA – Direktur Jenderal Bea Cukai, Askolani (AK), dipanggil KPK untuk diperiksa. AK bakal diperiksa sebagai saksi penyidikan dugaan tindak pidana korupsi penerimaan gratifikasi yang dilakukan mantan Bupati Kutai Kartanegara, Rita Widyasari (RW).

"Pemeriksaan dilakukan di Gedung KPK, Jalan Kuningan Persada kavling 4 Setiabudi, Jakarta Selatan, atas nama AK," kata Juru Bicara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Tessa Mahardhika, Jumat. Sejauh ini KPK belum memberikan keterangan lebih lanjut soal materi pemeriksaan.

Penyidik KPK kembali memeriksa saksi-saksi dalam kasus dugaan penerimaan gratifikasi oleh Rita Widyasari dari perusahaan-perusahaan atas produksi batu bara di Kabupaten Kutai Kertanegara.

KPK saat ini juga sedang menyidik perkara tindak pidana pencucian uang (TPPU) dengan tersangka Bupati Kutai Kartanegara 2010–2015 Rita Widyasari (RW).

Dalam penyidikan tersebut, KPK menyita 91 unit kendaraan dan berbagai benda bernilai ekonomis lainnya.

Penyidik KPK juga menyita lima bidang tanah dengan luas total mencapai ribuan meter persegi dan 30 jam tangan mewah dari berbagai merek.

Sebagian besar barang sitaan tersebut saat ini dititipkan di Rumah Penyimpanan Benda Sitaan Negara (Rupbasan) KPK di Cawang dan beberapa tempat lain di Samarinda, Kalimantan Timur, dalam rangka perawatan.

KPK juga telah merampungkan perkara gratifikasi yang melibatkan Rita Widyasari. Saat ini sedang menyidik perkara TPPU sebagai bagian dari pengembangan perkara gratifikasi tersebut untuk mengoptimalkan asset recovery atau mengembalikan hasil korupsi tersebut kepada negara.

Mantan Bupati Kutai Kartanegara Rita Widyasari masih menjalani vonis 10 tahun penjara sejak 2017.

Dalam kasus ini, Rita juga dihukum membayar denda 600 juta subsider 6 bulan kurungan karena terbukti menerima uang gratifikasi sebesar 110.720.440.000 terkait perizinan proyek dinas di Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.