Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Konflik Korea

Korut Tahan Tentara Amerika Serikat

Foto : Facebook

Travis King

A   A   A   Pengaturan Font

SEOUL - Seorang warga negara Amerika Serikat (AS) yang melarikan diri melintasi perbatasan dari Korea Selatan (Korsel) ke Korea Utara (Korut) pada Selasa (18/7) dikonfirmasi sebagai seorang prajurit AS.

Menteri Pertahanan AS, Lloyd Austin, mengkonfirmasi bahwa seorang anggota tentara AS membelot ke Korut melewati garis demarkasi militer yang memisahkan kedua Korea dengan sengaja dan tanpa izin.

"Prajurit itu meninggalkan rombongan yang bergabung dengan tur desa perbatasan Korea, Panmunjom, di mana ia melarikan diri melewati perbatasan," ucap Menhan Austin, seraya mengatakan pihaknya terus memantau dan menyelidiki situasi tersebut.

Menurut media di AS, prajurit Angkatan Darat AS yang melarikan diri melintasi perbatasan itu bernama Travis King, yang saat ini sedang menghadapi tindakan disiplin militer di AS.

"Kami yakin bahwa ia saat ini berada di tahanan Korut dan kami sedang berupaya dengan pihak Korut untuk menyelesaikan insiden tersebut," kata juru bicara Gedung Putih, Karine Jean-Pierre.

Sementara itu juru bicara Kementerian Luar Negeri AS, Matthew Miller, mengungkapkan bahwa yang terpenting dari pemerintah AS adalah kesehatan dan keamanan warga negaranya.

Tembakkan Misil

Sementara itu Kepala Staf Gabungan (JCS) melaporkan pula bahwa Korut telah menembakkan dua misil balistik jarak pendek ke arah Laut Timur pada Rabu (19/7) pagi.

JCS mengatakan bahwa mereka mendeteksi peluncuran misil tersebut dari daerah Sunan di Pyongyang antara pukul o3.30 pagi dan 03.46 pagi, dan misil-misil tersebut terbang sejauh 550 kilometer sebelum jatuh ke laut.

Pihak JCS mengutuk peluncuran misil tersebut sebagai tindakan provokasi serius yang merusak perdamaian dan stabilitas di Semenanjung Korea dan komunitas internasional, serta pelanggaran nyata terhadap resolusi Dewan Keamanan PBB. JCS juga menyatakan bahwa mereka telah memperkuat kewaspadaan untuk menanggapi provokasi lebih lanjut.

Peluncuran tersebut dilakukan sepekan setelah Korut melakukan uji coba misil balistik antarbenua berbahan bakar padat Hwasong-18.

Sebelumnya pada Selasa, Korsel dan AS mengadakan pertemuan perdana Grup Konsultasi Nuklir (NCG) di Seoul dan kapal selam berkemampuan nuklir Angkatan Laut AS melakukan kunjungan ke Korsel untuk pertama kalinya dalam beberapa dekade. AFP/KBS/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top