Korut Perluas Kompleks Pembuatan Misil
Pemimpin Korut, Kim Jong-un, saat menginspeksi persiapan peluncuran misil balistik Hwasongpho-18 di sebuah lokasi rahasia pada Desember lalu. Analisis citra satelit yang diungkapkan pada Senin (25/11) melaporkan bahwa Korut sedang memperluas pabrik
Foto: AFP/KCNA VIA KNSWASHINGTON DC – Korea Utara (Korut) tengah memperluas kompleks manufaktur senjata utama yang merakit sejenis misil jarak pendek yang digunakan Russia di Ukraina, demikian kesimpulan para peneliti di lembaga pemikir yang berbasis di Amerika Serikat (AS), berdasarkan citra satelit.
Fasilitas tersebut merupakan bagian dari Kompleks Mesin Ryongsong di Hamhung, kota terbesar kedua Korut, di pantai timur negara itu. Perluasan kompleks tersebut belum pernah dilaporkan sebelumnya.
Seorang peneliti di James Martin Centre for Non-proliferation Studies (CNS), yang berlokasi di Middlebury Institute of International Studies di Monterey, AS, Sam Lair, pada Senin (25/11) mengatakan bahwa pabrik tersebut adalah satu-satunya yang diketahui memproduksi misil balistik berbahan bakar padat kelas Hwasong-11.
Pejabat Ukraina mengatakan amunisi ini yang dikenal sebagai KN-23 di Barat, telah digunakan oleh pasukan Russia dalam serangan mereka ke Ukraina.
Baik Moskwa maupun Pyongyang membantah bahwa Korut telah mentransfer senjata untuk digunakan Russia melawan Ukraina, yang diinvasinya pada Februari 2022. Russia dan Korut diketahui telah meneken perjanjian pertahanan bersama pada pertemuan puncak Juni lalu, dan telah berjanji untuk meningkatkan hubungan militer mereka.
“Citra satelit yang diambil pada awal Oktober oleh perusahaan satelit komersial Planet Labs menunjukkan adanya bangunan perakitan tambahan yang sedang dibangun serta fasilitas perumahan baru, yang kemungkinan ditujukan bagi para pekerja,” demikian analisis para peneliti di CNS.
Meringankan Tekanan
Di masa lalu, video yang dirilis ke publik oleh media pemerintah Korut menunjukkan bahwa kompleks tersebut telah memproduksi segala sesuatu mulai dari roda tank hingga casing motor roket, kata Lair.
Russia telah menembakkan ribuan misil sejak invasi ke Ukraina. Menurut Lair, mengandalkan Korut untuk pasokan misil tambahan dapat meringankan tekanan pada fasilitas produksi misil Russia.
Para peneliti di SI Analytics, sebuah perusahaan citra satelit Korea Selatan (Korsel) juga mengkonfirmasi pembangunan baru di kompleks manufaktur senjata di Hamhung itu dengan mengatakan bahwa beberapa pembangunan tersebut kemungkinan akan digunakan untuk menyembunyikan operasi pabrik satelit atau bahkan untuk memproduksi misil balistik.
Misil Korut menyumbang sebagian kecil serangan Russia selama perang di Ukraina, tetapi dugaan penggunaannya telah menimbulkan kekhawatiran di Seoul dan Washington DC karena hal itu menunjukkan berakhirnya konsensus selama hampir dua dekade di antara anggota tetap Dewan Keamanan PBB untuk mencegah Pyongyang memperluas program misil balistiknya. ST/I-1
Berita Trending
- 1 Tiongkok Temukan Padi Abadi, Tanam Sekali Panen 8 Kali
- 2 BKD Banten Periksa Pejabat Kesbangpol Buntut Spanduk Kontroversial
- 3 Digitalisasi Bisa Perkuat Daya Saing Koperasi
- 4 Ini yang Dilakukan Dua Kementerian untuk Majukan Ekonomi Daerah Transmigrasi
- 5 Panglima: Ada 35 Purnawirawan TNI Ikut Calonkan di Pilkada Serentak 2024
Berita Terkini
- Penyerang Timnas Putri Indonesia Claudia Scheunemann Bangga Bisa Jadi Penentu Kemenangan Lawan Malaysia
- Pencemaran Udara Tingkatkan Jumlah Penderita PPOK
- Ini Profil Singkat Savinho, Winger Muda Berbakat dari Brasil yang Kini Perkuat Manchester City
- Inter Milan Puncaki Klasemen Usai Menang 1-0 Atas RB Leipzig
- Vitamin B3 Turunkan Peradangan pada Penyakit Paru Obstruktif Kronik