Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Krisis Semenanjung Korea

Korut Mulai Lucuti Lokasi Uji Coba Nuklir

Foto : istimewa

Han Tae-song

A   A   A   Pengaturan Font

SEOUL - Laman pemantau Korea Utara (Korut), 38 North, pada Selasa (15/5) mengatakan bahwa Korut telah mulai melucuti lokasi uji coba coba nuklir. Informasi yang disampaikan 38 North ini berdasarkan hasil citra satelit yang menunjukkan adanya aktivitas perlucutan itu.

"Langkah melucuti lokasi uji coba Punggye-ri oleh Pyongyang dilakukan jelang pertemuan tingkat tinggi antara pemimpin Korut, Kim Jong-un, dan Presiden Amerika Serikat (AS). Donald Trump, yang akan digelar di Singapura pada 12 Juni mendatang," demikian lapor 38 North.

Citra satelit yang digenggam laman 38 North, diambil pada 7 Mei lalu. "Inilah bukti awal yang nyata bahwa perlucutan di lokasi uji coba telah dimulai," lapor 38 North. "Sejumlah bangunan operasional penting telah diratakan dan jalur rel yang menghubungkan terowongan ke gundukan tanah telah disingkirkan. Penggalian terowongan baru pun telah dihentikan sejak Maret lalu," imbuh laman itu.

Sebelumnya pada akhir pekan lalu, Pyong0yang telah mengutarakan niatnya akan melucuti Punggye-ri secara keseluruhan. Perlucutan Punggye-ri agendanya dijadwalkan oleh Pyongyang pada 23-25 Mei dihadapan media asing yang diundang untuk menyaksikan pembongkarannya.

Dalam citra satelit juga diperlihatkan persiapan upacara perlucutan termasuk pembangunan panggung bagi kamera untuk merekam penutupan terowongan. "Bagian mulut terowongan masih utuh dan kemungkinan ini sengaja disisakan bagi media dalam acara perlucutan nanti," kesimpulan 38 North.

Punggye-ri yang berada di timur laut adalah lokasi uji coba 6 kali ledakan nuklir Korut. Terakhir kali Korut melakukan uji coba ledakan nuklir terkuat pada September tahun lalu dan diklaim Pyongyang merupakan uji coba ledakan bom hidrogen.

Korut berjanji menutup Punggye-ri setelah pada bulan lalu Kim Jong-un menyatakan bahwa program persenjataan nuklir negaranya telah selesai dan oleh karenanya sudah tak dibutuhkan lagi lokasi uji coba.

Pertemuan Kembali

Pada saat bersamaan dilaporkan pula akan digelar kembali pertemuan antar dua Korea pada Rabu (16/5). "Pertemuan ini untuk menindaklanjuti pertemuan tingkat tinggi antara pemimpin Korut, Kim Jong-un, dan Presiden Korea Selatan (Korsel), Moon Jae-in, pada bulan lalu," demikian pernyataan Kementerian Unifikasi Korsel.

Pertemuan dua Korea ini juga kemungkinan akan membahas soal pertemuan tingkat tinggi Korut-AS serta langkah-langkah denuklirisasi dan perdamaian di Semenanjung Korea. Washington DC ingin agar Korut melakukan denuklirisasi secara penuh dan dapat diverifikasi, serta tak dapat dipulihkan kembali.

Banyak pihak merasa pesimistis terhadap Pyongyang karena hingga saat ini belum menyatakan komitmen untuk mengakhiri program persenjataan nuklirnya, termasuk soal misil yang mampu mencapai daratan AS.

Namun kabar terbaru dari Konferensi Perlucutan Nuklir Perserikatan Bangsa-Bangsa di Jenewa, Swiss, menyatakan bahwa Korut berencana akan bergabung dalam inisiatif internasional untuk menerapkan pelarangan secara menyeluruh uji coba senjata nuklir (Non-Proliferation Treaty/NPT).

"Korut akan bergabung dengan NPT," ucap Duta Besar Korut untuk PBB, Jenewa, Han Tae-song, dalam pidato di konferensi itu. Korut tidak tergabung dengan NPT sejak negara itu keluar dari kesepakatan itu pada 2003.

AFP/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top