Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Krisis Semenanjung Korea I Warga Jepang yang Ditahan Korut Sudah Tiba di Tokyo

Korut Masih Jadi Ancaman Jepang

Foto : AFP/Toru YAMANAKA

Ancaman Utatama l Warga Jepang berjalan di depan layar video raksasa yang menayangkan gambar pemimpin Korut, Kim Jong-un, saat Korut melakukan uji coba misil yang melewati wilayah Jepang pada September tahun lalu. Laporan pertahanan tahunan Jepang pada Selasa (28/8) menyatakan bahwa Korut mesih jadi ancaman bagi Jepang walau telah terjadi peredaan ketegangan di Semenanjung Korea saat ini.

A   A   A   Pengaturan Font

Laporan pertahanan tahunan Jepang menyatakan Korut masih jadi ancaman utama. Alasan dari menyatakan itu karena Korut masih sanggup meluncurkan ratusan misil yang semuanya bisa menjangkau wilayah Jepang.

TOKYO - Pemerintah Jepang pada Selasa (28/8) menyatakan bahwa Korea Utara (Korut) masih jadi ancaman serius dan paling dekat. Informasi itu dirangkum dalam laporan pertahanan tahunan yang disampaikan untuk pertama kalinya sejak meredanya ketegangan di Semenanjung Korea.

"Tak ada perubahan dari pihak kami atas ancaman senjata nuklir dan misil dari Korut," demikian pernyataan dari Tokyo. "Pyongyang terus jadi ancaman yang serius dan paling dekat bagi keamanan Jepang dan secara lebih luas akan jadi perusak perdamaian dan keamanan wilayah serta bagi komunitas internasional," imbuh mereka.

Dalam laporan pertahanan Jepang tahun lalu, dipublikasikan soal memuncaknya ketegangan dengan Korut dimana negara itu melakukan serangkaian uji coba nuklir dan misil balistik, dan respons dari Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, yang menyatakan siap membumihanguskan Pyongyang jika terus mempertahankan ancamannya.

Namun ketegangan itu lambat laun mereda setelah terjadi pertemuan diplomatik tak terduga yang berujung dengan digelarnya pertemuan tingkat tinggi antara Presiden Trump dan pemimpin Korut, Kim Jong-un, di Singapura, Juni lalu.

Menteri Pertahanan Jepang, Itsunori Onodera, dalam laporan itu mengakui bahwa Korut telah memulai dialog dengan mantan musuh-musuhnya yaitu AS dan Korea Selatan (Korsel). "Namun kita tak boleh terlena karena hingga saat ini, Korut masih bisa meluncurkan ratusan misil yang semuanya bisa menjangkau Jepang," kata Menteri Onodera.

Laporan pertahanan tahunan Jepang itu menjadi alasan bagi Tokyo untuk melanjutkan peningkatan kapasitas perlindungan dari serangan senjata-senjata Korut termasuk rencana menggelontorkan anggaran senilai 4,2 miliar dollar AS untuk pemasangan dan pengoperasian sistem radar buatan AS.

Bebaskan Tahanan

Pada bagian lain dilaporkan bahwa warga Jepang yang ditahan Korut pada awal Agustus lalu, telah tiba di Tokyo pada Selasa pagi. "Tomoyuki Sugimoto telah tiba di Bandara Haneda, Tokyo, setelah terbang dari Beijing," demikian lapor kantor berita NHK dan Kyodo.

Pada saat bersamaan Washington Post menyiarkan kabar bahwa alasan Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo, dilarang pergi ke Korut karena sebelumnya ia menerima surat dari wakil ketua partai berkuasa di Korut yaitu Kim Yong-chol, dimana surat itu disebut sarat nada ancaman perang.

"Rincian isi dari surat itu yang berasal dari Kim Yong-chol belum jelas. Namun Menlu Pompeo menerima surat itu pada Jumat (24/8), yang kemudian surat itu diperlihatkan pada Presiden Trump. "Mereka menyimpulkan surat itu berisi ancaman," pungkas Washington Post yang mengutip keterangan dari dua narasumber di pemerintahan AS.

AFP/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top