Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Krisis Semenanjung Korea I Gedung Putih: AS Tetap Terbuka untuk Berdialog dengan Korut

Korut Ingin Menang dalam Konfrontasi Melawan AS

Foto : AFP/South Korean Defence Ministry

Bomber AS I Dua pesawat bomber B-1B Lancer (kiri) milik Angkatan Udara Amerika Serikat (AS), dikawal sejumlah jet tempur saat terbang di atas Korsel saat digelar latihan militer bersama beberapa waktu lalu. Pesawat bomber AS ini dikerahkan sebagai langkah untuk meningkatkan respons terhadap ancaman dari Korut.

A   A   A   Pengaturan Font

SEOUL - Korea Utara (Korut) kembali memperkokoh komitmennya untuk mengembangkan kekuatan militer yang berkelanjutan, jelang peringatan 75 tahun berdirinya rezim tersebut yang akan jatuh pada tanggal 9 September mendatang.

Korut juga mengklaim bahwa Amerika Serikat (AS) yang saat ini justru tengah mendorong situasi politik di wilayah Semenanjung Korea ke garis berbahaya.

Harian resmi Partai Buruh yang berkuasa di Korut,Rodong Sinmun, mengabarkan komitmen Korut ini dalam edisi Rabu (30/8) dengan menulis bahwa rezim Korut bersumpah akan mencatatkan sejarah kemenangan yang baru dalam konfrontasi melawan AS yang diyakini akan berlangsung dengan sengit dan dalam jangka panjang.

Harian tersebut melanjutkan bahwa media dan ahli militer di luar negeri pun dengan satu suara menilai lajunya pengembangan sistem senjata canggih yang dibuat Korut kini berkembang pesat.

Terlebih lagi media Korut tersebut juga memuji diri sendiri, bahwa hal itu telah terbukti dalam dua gelaran parade militer tahun ini yang mencerminkan kepada dunia atas kemajuan dan modernisasi kekuatan militer Korut yang semakin berkembang, baik dari segi kualitas maupun kuantitas.

"Tekanan masif dan ancaman perang yang kian ditingkatkan oleh musuh, serta bencana alam dan krisis kesehatan global yang belum pernah terjadi sejak berdirinya rezim, menjadi tantangan besar yang sedang dihadapi dan harus diatasi," tulisRodong Sinmun.

Pada bagian lain, Gedung Putih pada Selasa (29/8) lalu mengatakan bahwa AS tetap terbuka untuk berdialog dengan Korut meskipun pemimpin negara itu, Kim Jong-un, menyebut para pemimpin Korea Selatan (Korsel), AS, dan Jepang, sebagai "bos gangster".

Juru bicara Gedung Putih, Karine Jean-Pierre, menyampaikan pernyataan tersebut dalam konferensi pers rutin ketika ditanya tentang pernyataan Kim, dimana ia mengecam latihan militer gabungan antara Korsel, AS dan Jepang.

Meskipun menahan diri untuk tidak menanggapi komentar tersebut secara langsung, jubir itu menekankan bahwa AS telah berkali-kali menegaskan bahwa jalur komunikasi dengan Korut tetap terbuka.

Kerahkan Bomber

Sementara itu AS secara terpisah dilaporkan telah mengerahkan pesawat pengebom B-1B Lancer untuk latihan bersama dengan Korsel dan Jepang pada Rabu, sewaktu ketiga sekutu itu meningkatkan respons terhadap ancaman dari Korut.

"Sebuah bomber B-1B AS terbang bersama dengan jet-jet FA-50 Korsel dan jet-jet tempur F-16 Angkatan Udara AS sebagai bagian dari latihan Ulchi Freedom Shield," kata Kementerian Pertahanan Korsel.

Hal tersebut menandai penerbangan bomber AS yang ke-10 kalinya sepanjang tahun ini.

Pyongyang secara rutin mengecam latihan militer tahunan itu sebagai latihan perang untuk menginvasi Korut. Sedangkan pihak kutu telah menekankan bahwa latihan itu bersifat defensif.

Latihan Ulchi Freedom Shield yang dipimpin AS itu berlangsung beberapa hari setelah Korut berupaya meluncurkan satelit yang berakhir dengan kegagalan. Ulchi Freedom Shield adalah latihan militer gabungan berskala besar yang dirancang untuk meningkatkan tanggapan mereka terhadap ancaman misil dan nuklir Korut.

Latihan ini, kata Kementerian Pertahanan Korsel, digelar sebagai demonstrasi yang disebut sekutu sebagai pencegahan yang diperluas dan suatu unjuk postur pertahanan bersatu yang kuat.AFP/KBS/ST/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top