
Korsel-Ukraina Bahas Penanganan Tawanan Perang Korut
Menlu Korsel, Cho Tae-yul
Foto: AFP/Chung Sung-JunSEOUL - Menteri Luar Negeri Korea Selatan (Korsel), Cho Tae-yul, saat ini diwartakan tengah berupaya menjalin kerja sama Kyiv dalam penanganan tawanan perang Korea Utara (Korut) selama panggilan telepon pada Senin (17/3) dengan mitranya dari Ukraina, Andrii Sybiha, kata Kementerian Luar Negeri Korsel.
Menurut data intelijen yang dipegang Ukraina, Amerika Serikat, dan Korsel menyatakan bahwa Korut diketahui telah mengerahkan ribuan pasukan untuk mendukung pasukan Russia yang bertempur di Ukraina.
Pengiriman pasukan ini merupakan keterlibatan besar pertama Pyongyang dalam perang sejak 1950-an.
Menlu Cho menegaskan kembali upaya Seoul untuk mendukung rakyat Ukraina dan mengatakan Seoul akan menerima semua tentara Korut yang ditangkap oleh Ukraina jika mereka ingin pergi ke Korsel, kata Kementerian Luar Negeri Korsel dalam sebuah pernyataan.
“Menlu Cho mengatakan kepada Menlu Sybiha bahwa tentara yang ditangkap dianggap sebagai warga negara Korsel berdasarkankonstitusi dan akan menerima pembelotan mereka jika mereka menyatakan niat seperti itu,” kata kementerian itu.
Kyiv mengatakan lebih dari 3.000 tentara Korut tewas atau terluka di Russia pada awal Januari 2025.
Tahun ini Kepala Staf Gabungan Seoul mengatakan bahwa mereka mencurigai Pyongyang sedang bersiap untuk mengirim lebih banyak pasukan ke Russia untuk memerangi pasukan Ukraina, meskipun menderita kerugian dan penangkapan beberapa tentaranya.
Pada Januari lalu, Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, mengatakan Ukraina telah menangkap hidup-hidup dua tentara Korut di wilayah Kursk Russia, sejak mereka memasuki perang musim gugur lalu
Selama pembicaraan, Menlu Cho juga mengatakan bahwa pemerintah Korsel akan bekerja sama dengan komunitas internasional untuk pemulihan perdamaian dan rekonstruksi pascaperang Ukraina.
Sementara Menlu Sybiha menyatakan bahwa pembicaraan tingkat tinggi yang sedang berlangsung antara Ukraina dan Amerika Serikat mengenai upaya untuk mengakhiri konflik dengan Russia dan menyatakan harapan untuk melanjutkan kolaborasi dengan komunitas internasional dalam mempromosikan perdamaian. SB/ST/Yonhap/I-1
Berita Trending
- 1 Negara Paling Aktif dalam Penggunaan Energi Terbarukan
- 2 Pemko Pekanbaru Tetap Pantau Kebutuhan Warga Terdampak Banjir
- 3 Empat Kecamatan Dilanda Banjir, Pemkab Kapuas Tetapkan Status Tanggap Darurat Bencana
- 4 Wakil Ketua DPR lepas 100 bus Mudik Basamo ke Sumbar
- 5 Produktivitas RI 10 Persen di Bawah Rata-Rata Negara ASEAN
Berita Terkini
-
Tapanuli Utara Diguncang Gempa Magnitudo 5,5, Akses Jalan Nasional Terputus
-
400 WNI Korban Eksploitasi Penipuan Daring di Myanmar Berhasil Diselamatkan, Enam Orang dalam Kondisi Hamil
-
Rayakan Ulang Tahun ke-15, Steak Hotel by HOLYCOW! Hadirkan Menu Spesial dan Promo Menarik
-
Perdagangan Saham Dibuka Kembali, IHSG Makin Anjlok 7%
-
Jenazah Kapolsek dan Dua Anak Buahnya yang Tewas Tertembak di Lampung Dimakamkan Hari Ini