Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Korsel Sebut Kekuatan Nuklir Korea Utara Kian Berbahaya Usai Uji Coba Ini

Foto : KCNA via Reuters

Pemandangan uji coba mesin bahan bakar padat daya dorong tinggi untuk mengembangkan senjata strategis baru, di Sohae Satellite Launching Ground di Tongchang-ri, Korea Utara.

A   A   A   Pengaturan Font

Para ahli menuturkan mesin berbahan bakar padat berdaya dorong tinggi yang yang diuji Korea Utara akan memungkinkan peluncuran rudal balistik yang lebih cepat dan lebih mobile dari yang selama ini dimiliki negara tersebut.

Melansir Reuters, para ahli dari Korea Selatan menilai pengujian yang dilakukan Korea Utara itu tampaknya ditujukan untuk mengembangkan ICBM berbahan bakar padat baru, yang menurut Korea Utara merupakan "yang pertama dari jenisnya" di negara itu. Sekaligus menandakan upaya Korea Utara dalam mengembangkan senjata strategis baru dan mempercepat program nuklir dan misilnya.

"Dibandingkan dengan senjata berbahan bakar cair, rudal berbahan bakar padat lebih mobile, lebih cepat diluncurkan, dan lebih mudah disembunyikan dan digunakan selama konflik," kata Leif-Eric Easley, seorang profesor studi internasional di Universitas Ewha di Seoul, seperti dikutip dari Reuters.

Easley pun memperingatkan bahwa keberhasilan dalam pengujian akan membuat kekuatan nuklir Korea Utara lebih berbahaya.

"Setelah dikerahkan, teknologi ini akan membuat kekuatan nuklir Korea Utara lebih fleksibel, dapat bertahan, dan berbahaya," ujarnya.

Melansir kantor berita KCNA, Korea Utara dilaporkan telah menguji mesin berbahan bakar padat berdaya dorong tinggi untuk pengembangan rudal balistik antarbenua atau Intercontinental ballistic missile (ICBM) di Lapangan Peluncuran Satelit Sohae Korea Utara pada Kamis (15/12).

Sementara itu, profesor studi Korea Utara di Universitas Kyungnam di Korea Selatan, Lim Eul-chul mengatakan tes terbaru menandakan dorongan Korea Utara untuk membangun ICBM yang lebih kuat dan rudal balistik berbasis kapal selam atau submarine-launched ballistic missiles (SLBM).

"Kami tidak dapat mengesampingkan kemungkinan Korut menguji coba ICBM dengan roket berbahan bakar padat baru tahun depan," kata Lim.

Mengembangkan ICBM berbahan bakar padat adalah bagian dari lima tugas militer Korea Utara yang digulirkan pada pertemuan partai utamanya tahun lalu.

Setelah mengawasi pengujian, Kim Jong Un mengatakan masalah penting lainnya dalam melaksanakan lima tugas prioritas berhasil diselesaikan, dan mengungkapkan harapan bahwa senjata strategis tipe baru lainnya akan dibuat dalam rentang waktu tersingkat.

Korea Utara telah melakukan uji coba rudal dalam jumlah yang belum pernah terjadi sebelumnya pada tahun ini, termasuk ICBM yang mampu mencapai daratan Amerika Serikat (AS), meskipun ada larangan dan sanksi internasional yang diterimanya.

Sebuah laporan baru oleh Centre for Strategic and International Studies (CSIS) yang berbasis di AS, mengatakan citra satelit komersial menunjukkan konstruksi dari apa yang tampak sebagai tempat uji mesin horizontal, menggambarkannya sebagai yang pertama dari jenisnya."Kami prihatin dengan laporan media Korea Utara, dan sedang memantau aktivitasnya," kata seorang pejabat di kementerian unifikasi Korea Selatan yang menangani urusan antar-Korea kepada Reuters.


Editor : Fiter Bagus
Penulis : Suliana

Komentar

Komentar
()

Top