Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Korsel Luncurkan Satelit Mata-mata Pertama dengan Roket SpaceX

Foto : CNA/X/SpaceX

Satelit pengintai Seoul yang dibawa oleh salah satu roket SpaceX Falcon 9 milik Elon Musk akan lepas landas dari Pangkalan Angkatan Luar Angkasa AS Vandenberg di California.

A   A   A   Pengaturan Font

SEOUL - Korea Selatan meluncurkan satelit mata-mata militer pertamanya pada Sabtu (2/12) pagi dengan roket SpaceX, kata Kementerian Pertahanan Seoul, setelah Korea Utara berhasil meluncurkan satelit mata-mata ke orbit bulan lalu.

Satelit pengintai Seoul yang dibawa oleh salah satu roket SpaceX Falcon 9 milik Elon Musk akan lepas landas dari Pangkalan Angkatan Luar Angkasa AS Vandenberg di California pada pukul 03.19 waktu Seoul, kata seorang pejabat Kemenhan Korsel kepada wartawan pada Jumat (1/12).

SpaceX merilis foto roket Falcon 9 yang dipasang secara vertikal di landasan peluncuran dengan huruf "KOREA" terpampang di atasnya.

Jika berhasil diluncurkan ke orbit, Korea Selatan akan memiliki satelit mata-mata pertama yang dibangun di dalam negeri untuk memantau Korea Utara yang mempunyai senjata nuklir.

Seoul berencana meluncurkan empat satelit mata-mata tambahan pada akhir 2025 untuk meningkatkan kapasitas pengintaiannya di Korea Utara.

Ditetapkan untuk mengorbit antara 400 km dan 600 km di atas bumi, satelit Seoul mampu mendeteksi objek sekecil "30 cm", menurut kantor berita Yonhap.

"Mempertimbangkan resolusi dan kapasitasnya untuk observasi Bumi… teknologi satelit kami berada di peringkat lima besar secara global," kata pejabat Kemenhan, seperti dikutip Yonhap.

Peluncuran ini dilakukan kurang dari dua minggu setelah Pyongyang berhasil menempatkan satelit mata-matanya ke orbit.

"Sampai saat ini, Korea Selatan sangat bergantung pada satelit mata-mata yang dikelola AS" dalam hal pemantauan Korea Utara, kata Choi Gi-il, profesor studi militer di Universitas Sangji kepada AFP.

Meskipun Korea Selatan "berhasil dalam peluncuran satelit komunikasi militer, dibutuhkan waktu lebih lama untuk meluncurkan satelit pengintaian karena kendala teknologi yang lebih tinggi", katanya.

Menyusul keberhasilan Korea Utara dalam meluncurkan satelit mata-matanya, Choi berkata, "pemerintah Korea Selatan perlu menunjukkan bahwa mereka juga mampu melakukan hal ini".

Para ahli mengatakan, menempatkan satelit pengintai yang berfungsi ke orbit akan meningkatkan kemampuan pengumpulan intelijen Korea Utara, khususnya di Korea Selatan, dan menyediakan data penting dalam setiap konflik militer.

Sejak peluncuran minggu lalu, Korea Utara mengklaim bahwa mata barunya di langit telah memberikan gambar situs militer utama AS dan Korea Selatan, serta foto ibu kota Italia, Roma.

Mereka belum mengungkapkan satu pun citra satelit yang diklaim mereka miliki.

Peluncuran "Malligyong-1" minggu lalu adalah upaya ketiga Pyongyang dalam menempatkan satelit semacam itu ke orbit, setelah dua kali gagal pada Mei dan Agustus lalu.

Seoul mengatakan Korea Utara menerima bantuan teknis dari Moskow, sebagai imbalan atas penyediaan senjata untuk digunakan dalam perang Rusia dengan Ukraina.


Redaktur : Lili Lestari
Penulis : CNA

Komentar

Komentar
()

Top