Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pengembangan Senjata

Korea Utara Menembakkan Rudal Balistik ke Arah Laut

Foto : BERBAGAI SUMBER / AFP

RUDAL BALISTIK I Uji tembak rudal balistik kapal selam tipe baru di lokasi yang dirahasiakan Korea Utara, dirilis dari Kantor Berita Pusat Korea (KCNA) Korea Utara, beberapa waktu lalu.

A   A   A   Pengaturan Font

SEOUL - Korea Selatan dan Jepang melaporkan Korea Utara telah menembakkan rudal balistik ke laut, Selasa (4/1), menjadi peluncuran pertama Pyongyang tahun ini. Dalam dekade sejak Kim Jong-un mengambil alih kekuasaan, Korea Utara telah membuat kemajuan pesat dalam teknologi militernya dengan mengorbankan sanksi internasional.

Peluncuran senjata pertama negara bersenjata nuklir itu pada 2022 mengikuti satu tahun uji coba senjata utama meskipun kesulitan ekonomi yang parah selama pandemi Covid-19.

Militer Korea Selatan mengatakan Korea Utara menembakkan apa yang diduga sebagai rudal balistik ke arah laut timur semenanjung itu sekitar pukul 08:10 (23.10 GMT) Selasa (4/1) dari Provinsi Jagang, yang berbatasan dengan Tiongkok.

"Setelah pertemuan darurat, Dewan Keamanan Nasional Korea Selatan menyatakan keprihatinan atas peluncuran itu," bunyi pernyataan Kantor Presiden Korea Selatan, Rabu (5/1).

Sedangkan Perdana Menteri Jepang, Fumio Kishida, menggambarkannya sebagai "kemungkinan peluncuran rudal balistik". "Sangat disesalkan bahwa Korea Utara terus meluncurkan rudal sejak tahun lalu," katanya kepada wartawan.

Sedang Dianalisis

Kishida mengatakan pemerintah Jepang sedang menganalisis rincian, termasuk berapa banyak rudal yang mungkin telah diluncurkan.

"Belum ada laporan kerusakan pada pesawat dan kapal Jepang sejauh ini. Kami melanjutkan analisis, tetapi jika mengambil orbit normal, diperkirakan akan menempuh jarak sekitar 500 kilometer dan jatuh di luar zona ekonomi eksklusif Jepang," kata juru bicara pemerintah Jepang, Hirokazu Matsuno, kepada wartawan.

Peluncuran itu menyusul pidato Kim, pekan lalu, di mana dia mengatakan Korea Utara akan terus membangun kemampuan militernya.

"Saya mengharapkan Korea Utara untuk terus menyempurnakan persenjataannya sebagai cara untuk meningkatkan posisi strategisnya pada saat perubahan politik di kawasan itu," ungkap rekan senior di Woodrow Wilson International Center yang berbasis di Washington, Jean Lee, kepada AFP.

Pada 2021, Korea Utara mengatakan telah berhasil menguji jenis baru rudal balistik yang diluncurkan dari kapal selam, rudal jelajah jarak jauh, senjata yang diluncurkan dengan kereta api, dan apa yang digambarkan sebagai hulu ledak hipersonik.

Proses dialog antara Washington dan Pyongyang tetap macet, menyusul gagalnya pembicaraan antara Kim dan presiden saat itu, Donald Trump, pada 2019. Di bawah penerus Trump, Joe Biden, Amerika Serikat (AS) telah berulang kali menyatakan kesediaannya untuk bertemu dengan perwakilan Korea Utara sambil mengatakan akan mengupayakan denuklirisasi.

Namun, Pyongyang sejauh ini menolak tawaran itu, menuduh Washington melakukan kebijakan "bermusuhan". Pada akhir pertemuan kunci Partai Buruh yang berkuasa, pekan lalu, Kim sama sekali tidak menyebut AS.

Alih-alih posisi kebijakan diplomasi yang pernyataan Tahun Baru Kim telah diawasi ketat dalam beberapa tahun terakhir, ia fokus pada ketahanan pangan dan pembangunan dalam pidato yang ekstensif. Namun, dia mengatakan Pyongyang akan terus meningkatkan kemampuannya, dengan mengingat "lingkungan militer semenanjung Korea" dan situasi internasional yang berubah.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : AFP, Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top