Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Korea Utara Klaim Sedang Uji Coba Drone Serang Nuklir Bawah Laut

Foto : AP/KCNA

Dalam foto yang diambil selama 21-23 Maret 2023 dan disediakan pemerintah Korea Utara ini, pemimpin Kim Jong Un mengawasi latihan di provinsi South Hamgyong, Korea Utara.

A   A   A   Pengaturan Font

SEOUL - Korea Utara mengklaim pada Jumat (24/3), pihaknya telah menguji coba drone nuklir bawah laut yang mampu melepaskan "tsunami radioaktif". Negara itu menyalahkan latihan AS-Korea Selatan atas situasi keamanan regional yang memburuk.

Pyongyang melakukan latihan sebagai respons atas latihan bersama AS-Korsel pada minggu ini, kata Kantor Berita Pusat Korea resmi (KCNA), termasuk pengujian sistem pengiriman nuklir bawah laut yang baru.

"Drone serang bawah air nuklir ini dapat dikerahkan di pantai dan pelabuhan manapun atau ditarik oleh kapal permukaan untuk operasi," kata laporan itu.

Misi senjata itu adalah untuk "menyusup secara diam-diam ke perairan operasional dan membuat tsunami radioaktif berskala super ... untuk menghancurkan kelompok penyerang angkatan laut dan pelabuhan operasional utama musuh," tambahnya.

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un secara pribadi memantau uji coba tersebut, KCNA melaporkan. Gambar yang dirilis surat kabar Rodong Sinmun Pyongyang menunjukkan Kim tersenyum dan gambar seperti ledakan bawah air.

KCNA juga mengatakan, Pyongyang telah menembakkan rudal jelajah strategis "berujung hulu ledak nuklir" pada Rabu.

Namun para analis mempertanyakan klaim Korea Utara tersebut.

Gagasan bahwa Pyongyang memiliki "drone bawah laut berkemampuan nuklir harus ditanggapi dengan skeptis," kata Leif-Eric Easley, seorang profesor di Universitas Ewha di Seoul.

"Klaim Pyongyang tentang sistem senjata baru tidak sama dengan demonstrasi kemampuan yang kredibel," tambahnya.

Dalam sebuah unggahan Twitter, analis Ankit Panda yang berbasis di AS mengatakan tidak dapat dikesampingkan bahwa pengumuman itu adalah "upaya penipuan/psyop".

Meski begitu, klaim itu "mengejutkan," kata Cheong Seong-chang dari Institut Sejong swasta kepada AFP.

Jika benar, sulit untuk melihat bagaimana Seoul "dapat menanggapi senjata baru yang begitu tangguh dari Korea Utara yang (katanya) dapat sepenuhnya menghancurkan pelabuhan operasional utama Korea Selatan."

Pernyataan KCNA juga menunjukkan "Pyongyang lebih dari siap untuk menggunakan senjata nuklir taktisnya kapan saja," kata An Chan-il, seorang pembelot yang menjadi peneliti, kepada AFP.

"Ini jelas semakin memperkuat pembenaran Kim untuk uji coba nuklirnya di masa depan."


Redaktur : Lili Lestari
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top