Kontrak PLN Perlu Direnegosiasi
Keuangan Defisit
Dalam rapat bersama Badan Anggaran DPR RI, Kamis (2/6), Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, menyampaikan keuangan PLN defisit. Sebab, PLN belum menaikkan tarif listrik di tengah kenaikan harga komoditas energi. "Defisit ini diperkirakan akan mencapai 71,1 triliun rupiah untuk PLN," sebutnya.
Per 30 April 2022, PLN telah menarik pinjaman sebesar 11,4 triliun rupiah dan akan melakukan penarikan pinjaman kembali di Mei dan Juni. Dengan begitu, total penarikan pinjaman sampai Juni diperkirakan mencapai 21,7 hingga 24,7 triliun rupiah.
Jika tidak ada tambahan kompensasi dari pemerintah, hingga Desember 2022 arus kas operasional PLN diproyeksikan defisit 71,1 triliun rupiah. Karena itu, pemerintah berharap Banggar menyetujui pemenambahan anggaran subsidi dan dana kompensasi energi sebesar 291 triliun menjadi 443,6 triliun rupiah pada 2022.
Redaktur : Muchamad Ismail
Komentar
()Muat lainnya