Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pembelajaran Digital

Konten Akan Disesuaikan Kurikulum Baru

Foto : Koran Jakrta/Muhamad Ma'rup

Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Hasan Chabibie

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Pembuatan dan pengembangan konten digital pembelajaran akan mendukung kurikulum. Meski ke depan akan ada pergantian kurikulum, konten digital akan mendukung siswa dan guru untuk memenuhi capaian pembelajaran. Demikian disampaikan Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Hasan Chabibie, dalam konferensi pers Anugerah Kihajar, di Jakarta, Jumat (26/11).

"Kita selama ini memiliki tugas untuk mengembangkan konten yang menyesuaikan dengan kurikulum desain Kemendikbudristek," katanya. Sebelumnya, Mendikbudristek, Nadiem Makarim mengatakan, tengah menyusun kurikulum baru, yang sedang diuji coba di beberapa sekolah.

Dia menerangkan, salah satu pendekatan pembuatan konten menggunakan cuplikan-cuplikan. Hal ini untuk memudahkan pengolahan materi konten digital tersebut oleh para peserta didik.

"Kami mendesain konten yang sifatnya cuplikan-cuplikan kecil agar mudah diterjemahkan untuk kurikulum," ucapnya.

Lebih jauh, Hasan mengatakan, praktik baik Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) yang telah jadi budaya baru bisa dikombinasikan untuk mendukung Pembelajaran Tatap Muka (PTM). Kombinasi ini membuat pembelajaran campuran atau hybrid learning bisa dilakukan.

Dia yakin, teknologi menjadi bagian yang semakin tidak terpisahkan dalam dunia pendidikan. Pihaknya siap mendukung kombinasi PJJ dan PTM. Dia akan menyediakan berbagai portal dan konten digital pembelajaran. "Kami sudah mempersiapkan tools, perangkat, dan website untuk membantu PTM ke depannya agar berjalan dengan sentuhan teknologi," katanya.

Menurut Hasan, PTM dan PJJ memiliki kelebihan. PTM memiliki kelebihan dalam proses pembentukan karakter dan menumbuhkan sikap afektif atau psikomotorik peserta didik.

"Tapi, digital juga memudahkan kita melakukan komunikasi jarak jauh. Bahan belajar lebih variatif karena menggunakan teknologi," imbuhnya.

Terkait bantuan kuota, dia menyebut belum ada keputusan melanjutkan program tersebut pada tahun 2022. Sebab pada tahun depan pemerintah akan mendorong sekolah menggelar PTM.

"Kuota selesai di pertengahan Desember untuk masa aktifnya. Tahun depan belum ada perencanaan pemberian kuota. Sebab sebagian sekolah dan mungkin malah seluruh sekolah didorong untuk PTM," tandasnya.


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Muhamad Ma'rup

Komentar

Komentar
()

Top