Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Indeks Keyakinan Konsumen

Konsumsi Masyarakat Masih Tinggi

Foto : istimewa

Dody Budi Waluyo

A   A   A   Pengaturan Font

Jakarta - Bank Indonesia (BI) menyebutkan konsumsi masyarakat saat ini masih tinggi sehingga mendorong kelanjutan tren positif pertumbuhan ekonomi, meskipun perbaikan ekspor tetap menjadi tantangan.

Deputi Gubernur BI Dody Budi Waluyo di Jakarta, Jumat (29/3), mengatakan parameter konsumsi sesuai Indeks Keyakinan Konsumen akan meningkat menjadi 127,9 poin pada periode ini, ditambah penjualan ritel yang terkerek naik menuju 97 poin. Dia membantah laju inflasi rendah dalam tiga bulan terakhir hingga ke batas bawah sasaran inflasi BI, karena konsumsi masyarakat rendah.

"Kalau lihat data-data Februari 2019 baik itu pendapatan petani dan tenaga kerja itu meningkat. Berarti dari sisi daya beli itu kita tidak melihat bahwa itu terganggu," ujar dia

BI masih mempertahankan proyeksi pertumbuhan ekonomi sepanjang 2019 ini berkisar 5-5,4 persen.

Kontribusi untuk menumbuhkan perekonomian masih didominasi konsumsi masyarakat yang diperkirakan tumbuh melebihi lima persen.

Tingginya konsumsi masyarakat, ujar Dody, juga tidak lepas dari meningkatnya pencairan anggaran belanja sosial dari APBN 2019 selama dua bulan pertama tahun ini.

Menurut data Kementerian Keuangan, pencairan dana bantuan sosial (bansos) dalam Januari-Februari 2019 mencapai 23,6 triliun rupiah. Jumlah tersebut meningkat 70,1 persen dibandingkan periode sama tahun lalu (yoy).

Pencairan dana bansos itu karena pertambahan jumlah penerima program keluarga harapan (PKH) dan juga nominal yang sasaran PKH. Sementara untuk inflasi, BI memandang akan di rentang bawah sasaran inflasi 2,5-4,5 persen.

Aselerasi Pertumbuhan

Sebelumnya, BI optimistis perekonomian nasional tahun ini akan tumbuh terakselerasi dibanding pertumbuhan periode sebelumnya. Pertimbangannya reformasi struktural terus berjalan dan tekanan eksternal mereda akibat melunaknya kebijakan moneter Bank Sentral Amerika Serikat (AS) The Fed.

"Saya optimistis kinerja ekonomi akan lebih baik, pertumbuhan ekonomi lebih tinggi, bahkan lebih cepat meningkat berkat reformasi struktural," kata Gubernur BI, Perry Warjiyo di Jakarta, Rabu pekan ini.

BI masih memasang rentang proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini di kisaran 5,0-5,4 persen (yoy). Sementara tahun lalu pertumbuhan ekonomi hanya sebesar 5,17 persen.

Perry mengatakan reformasi struktural selama empat tahun terakhir akan membuahkan hasil bagi aliran investasi dan konsumsi domestik. Ant/E-10


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top