Rabu, 20 Nov 2024, 06:25 WIB

Konsumsi Antioksidan Kurangi Perkembangan Uban

Foto: Niharika KULKARNI / AFP)

Seperti garis-garis halus di wajah atau nyeri sendi, uban dianggap sebagai salah satu dari banyak penanda usia tua. Namun, sebagian orang belum siap menerima kehadiran uban di kepala mereka karena dianggap menjadikan terlihat tua.

1732029858_4ce1ecbf173ac1c9ae90.jpg

Foto: DANIEL MUNOZ / AFP

Meskipun sebuah penelitian kecil dari tahun 2021 menunjukkan bahwa hal ini mungkin terjadi dalam skenario jangka pendek yang sangat spesifik, jawaban meyakinkan dari para ahli dermatologi dan trikologi (spesialis yang mempelajari rambut dan kulit kepala) mungkin tidak. Setidaknya, tidak secara permanen.

“Waktu terus berjalan ke satu arah, dan rambut kehilangan warna karena alasan yang tampaknya tidak dapat dibalikkan,” kata Martin Picard, seorang profesor madya kedokteran perilaku di Robert N Butler Columbia Aging Center di New York City, kepada Live Science.

Picard dalam studinya menyatakan stres berperan dalam perkembangan uban pada berbagai rentang usia. Ketika stres berkurang hal ini berkorelasi dengan menurunkan proses terjadinya uban. Salah satu kasus dalam studi tersebut peserta yang mengambil liburan dua pekan mengalami repigmentasi para rambutnya.

Sebaliknya, Dr Antonella Tosti, seorang profesor dermatologi dan bedah kulit di University of Miami di Florida, mengatakan faktor lingkungan dapat lebih berdampak daripada peristiwa stres individu. “Stres oksidatif, seperti merokok atau polusi, adalah sesuatu yang pasti meningkatkan risiko uban,” ujar dia.

Mengkonsumsi makanan kaya antioksidan secara rutin, seperti  buah blueberry, dapat secara efektif memerangi risiko uban. Ada beberapa bukti yang mendukung gagasan bahwa diet kaya antioksidan dapat mengurangi efek penuaan dengan membantu mengurangi kerusakan sel dan DNA yang disebabkan oleh molekul tidak stabil yang disebut radikal bebas.

Radikal bebas dapat terjadi secara alami di dalam tubuh dan juga dapat disebabkan oleh faktor eksternal seperti merokok, paparan sinar UV, dan polusi. Sayangnya, mengurangi stresor pribadi dan lingkungan masih belum sepenuhnya mencegah rambut beruban.

“Lebih dari separuh orang akan mulai beruban pada usia 50 tahun, dan bagi individu dengan garis keturunan genetik uban dini, genetika mungkin memainkan peran yang lebih besar daripada manajemen stres,” papar Dr Joshua Zeichner, seorang dokter kulit di Rumah Sakit Mount Sinai di New York City, mengatakan kepada Live Science.

“Jika Anda memiliki riwayat keluarga dengan uban dini, maka Anda cenderung akan beruban dini juga,” kata Zeichner. “Saya belum pernah melihat uban kembali normal, yang mungkin menunjukkan bahwa ada perubahan permanen pada folikel rambut itu sendiri.”

Meskipun belum ada perawatan atau solusi yang sepenuhnya efektif untuk rambut beruban, ini tidak berarti para ahli menyerah. Salah satu jalan keluar yang mungkin adalah apa yang terjadi pada melanosit sel pembentuk melanin pada rambut yang bertanggung jawab atas warna pada rambut beruban.

Para ilmuwan sebelumnya percaya bahwa melanosit mati seiring bertambahnya usia. Namun, temuan dari penelitian tikus yang diterbitkan dalam jurnal Nature pada tahun 2023 menemukan bahwa melanosit mungkin hanya terkonsentrasi di akar folikel rambut, tidak lagi bermigrasi ke atas helaian rambut untuk menghasilkan pigmen.

“Melalui perawatan medis, ada kemungkinan melanosit ini dapat diaktifkan kembali, kata Tosti. “Untuk membuat rambut menjadi gelap kembali. Namun, saat ini belum ada proses yang dapat mencapainya,” tambah dia.

“Perawatan untuk stres oksidatif mungkin merupakan jalan keluar lain. Caranya dengan meningkatkan enzim penangkal radikal bebas di kulit kepala melalui aplikasi antioksidan topikal,” lanjut Zeichner.  hay/I-1

Redaktur: Ilham Sudrajat

Penulis: Haryo Brono

Tag Terkait:

Bagikan: