Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Kondisi Makin Memanas, Kremlin: Kecemasan Meningkat di Antara Anggota NATO

Foto : Antara/Dokumentasi Kremlin

Arsip - Juru bicara Kremlin Dimtry Peskov (kedua dari kiri) bersama Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov dan Presiden Vladimir Putin, 28 Juni 2019.

A   A   A   Pengaturan Font

Pernyataan sejumlah negara dalam NATO yang tidak seirama, dinilai oleh Kremlin bahwa kecemasan meningkat di antara para anggota aliansi militer tersebut.

Moskow - Juru bicara Kantor Presiden Rusia Dmitry Peskovpada Senin mengatakan kecemasan meningkat di antara negara-negara anggota aliansi militer NATO.

"Eropa (seperti) sedang berjalan di atas tali," kata dia, merujuk pada diskusi NATOtentang pengiriman tank buatan Jerman ke Ukraina.

Dia menambahkan bahwa saling mengeluarkan pernyataan di antara negara-negara NATO, termasuk Polandia yang sudah mengancam Jerman dengan isolasi internasional dan lainnya, menunjukkan kecemasan yang meningkat di antara mereka.

Sebelumnya pada hari yang sama, Wakil Menteri Luar Negeri Polandia Arkadiusz Mularczyk mengatakan bahwa Jerman akan terisolasi di dunia internasional jika tidak menyetujui pengiriman tank Leopard ke Ukraina.

Pernyataan Amerika Serikat yang akan memasukkan WagnerGroup ke dalam daftar organisasi kriminaltidak memiliki arti penting bagi Rusia atau kelompok itu sendiri, kata jubir Kremlin tersebut.

"Saya merasa pernyataan itu tidak punya arti penting bagi negara kami atau, terutama, bagi kontraktor militer swasta Wagner," kata Peskov dalam pengarahan pers.

Pada Jumat (20/1), juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih John Kirby mengatakan bahwa pemerintah AS akan segera menetapkan Wagner Group sebagai organisasi kriminal transnasional dan menjatuhkan sanksi kepada jaringannya.

Presiden Rusia Vladimir Putin belum berencana bertemu dengan Direktur Jenderal Badan Energi Atom Internasional (IAEA)Rafael Grossi menyusul informasi bahwa Ukraina menyimpan senjata di kompleks pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN), tetapi Rusia tertarik untuk melanjutkan kontak, kata Peskov.

Dia mengatakan bahwa Rusiasiap melanjutkan kontak dengan Grossi dan IAEA.

"Ini sangat penting," kata Peskov, seraya menambahkan bahwakontak pada level tertinggi belum diperlukan.

"Dialog berlanjut di tingkat ahli. Rekan-rekan kami, para mitra TuanGrossi siap melakukan kontak dan menjalankannya," katanya.

Peskovjuga menyinggungsoal hubungan Rusia dan Jepang.

Dia mengatakan kemungkinan kedua negara bernegosiasi untuk menyepakati perjanjian damai tampaknya mustahil terjadi pada saat ini.

"Faktanya, tidak ada dialog yang berarti pada saat ini. Tentu saja, dengan kondisi seperti ini, sulit untuk membicarakan kemungkinan tersebut secarade facto," kata Peskov saat ditanya wartawan apakah Rusia siap berkomunikasi dengan Jepang tentang perjanjian damai.

Menurut dia, Jepang sangat aktif bergabung dengan negara-negara yang tidak bersahabat dengan Rusia dan tidak memperlihatkan hubungan yang konstruktif dengan Rusia.

Dalam pidatonya di parlemen pada hari sebelumnya, Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida mengatakan bahwa Tokyo tetap berkomitmen untuk merundingkan perjanjian damai dengan Rusia meskipun saat ini terjadi ketegangan pada hubungan kedua negara.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top