Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Sejarah Kolonialisme

Komunitas Conception Menambah Kosa Kata

Foto : World History/Kim Martin
A   A   A   Pengaturan Font

Pada 1674 M, Raja Narai yang Agung (memerintah tahun 1656-1688 M) mengizinkan pembangunan gereja di tanah pribadinya di tempat yang sekarang disebut Jalan Samsen di Distrik Dusit.

Di sebelah utara lingkungan Kudeejeen di Bangkok, Thailand, terdapat area lain tempat pedagang Portugis diberi tanah oleh raja Thailand. Pada 1674 M, Raja Narai yang Agung (memerintah tahun 1656-1688 M) mengizinkan pembangunan gereja di tanah pribadinya di tempat yang sekarang disebut Jalan Samsen di Distrik Dusit.

Raja Ayutthaya menyambut para misionaris, baik dari Portugis maupun Prancis, dan mendukung kebebasan beragama. Gereja Immaculate Conception (juga dikenal sebagai Wat Khamen) yang dapat dikunjungi saat ini, dibangun dengan gaya Neo-Romawi pada tahun 1847 M dan dianggap sebagai gereja tertua di Thailand.

Selama berabad-abad gereja kayu asli, yang hancur ketika Burma menyerang Ayutthaya pada tahun 1767 M, dibangun kembali beberapa kali, dan pada tahun 1785 M menjadi tempat perlindungan spiritual bagi para pengungsi Khmer yang melarikan diri dari perang saudara di Kamboja.

Pada 1832 M, gereja tersebut juga melindungi orang-orang Vietnam yang meninggalkan negara mereka karena penganiayaan agama. Orang-orang Vietnam membantu memperluas gereja dan bergabung dengan jemaat Portugis, sehingga Gereja Immaculate Conception mendapat nama lain yaitu Bot Buan Yuan (Gereja Desa Vietnam).

Pembangunan kembali pada tahun 1847 M diawasi oleh misionaris Prancis yang berpengaruh, Monsignor Pallegoix (1805-1862 M), yang mengajarkan bahasa Latin kepada Pangeran Mongkut (1804-1868 M). Pangeran muda itu naik takhta pada tahun 1851 M sebagai Raja Rama IV (memerintah 1851-1868 M).
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Haryo Brono

Komentar

Komentar
()

Top