Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Berita Bohong

Komsos Keuskupan Semarang Perang Lawan "Hoax"

Foto : ANTARA/Adeng Bustomi

Anti-Hoax I Kapolda Jabar Irjen Pol Agung Budi Maryoto (kanan) didampingi Kapolres Ciamis AKBP Bismo Teguh Prakoso (kiri) memperlihatkan poster pada deklarasi anti-hoax di Ciamis, Jawa Barat, baru-baru ini.

A   A   A   Pengaturan Font

SEMARANG - Paus Fransiskus mengajak semua pihak untuk mengawal kepastian sumber berita yang akurat. Maraknya berita bohong atau hoax yang kerap menjejali media, menjadi keprihatinan bersama yang harus dilawan. Melihat hal tersebut, Komisi Komunikasi Sosial (Komsos) Keuskupan Agung Semarang (KAS) menyatakan perang melawan hoax. "Teror itu sudah tidak lagi dengan bom, tapi berupa hoax. Itu bisa membuat fatal karena mengakibatkan perpecahan.

Sebagai ujung tombak gereja, kami (Komsos) tak ingin hoax itu mengakibatkan perpecahan. Kami dibekali untuk mengolah berita juga," kata Ketua Panitia Pekan Komsos 2018 KAS, Rosalia Rahma Rihadiani, di Semarang, Jawa Tengah, Kamis (10/5). Menurut Rosalia, Komsos KAS menggelar Pekan Komsos 2018 selama tiga hari mulai Kamis (10/5).

Kegiatan digelar dalam rangka memperingati Hari Komunikasi Dunia ke-52 pada 13 Mei 2018. Tema tahun ini The Truth Will Set You Free (Jn 8:32). Fake news and Journalism for peace. Tema ini sesuai pesan Sri Paus untuk mengajak para pegiat media komunikasi untuk menjadi protector of news. Komsos juga aktif dalam berkegiatan yang bersifat kreativitas dan berbudaya.

Jadi Komsos itu tidak hanya identik dengan kamera, tapi juga berkreasi lewat budaya. Kegiatan Pekan Komsos 2018, antara lain pameran karya anggota Komsos, pentas seni, dan pameran 43 lukisan, ditutup dengan Misa ari Komsos Sedunia. Secara terpisah, Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan (Aher), meminta kepada media, terutama media online, berperan dalam mengklarifikasi berbagai berita bohong dan diharapkan berita yang disajikan bisa memberikan fakta yang sesungguhnya.

Informasi Seimbang Dengan begitu, tambah Aher, informasi yang diterima itu segar, sehat, dan seimbang yang membuat masyarakat memiliki sikap jelas karena informasinya jelas, dan kemudian masyarakat menjadi tenteram dan tenang. Menurut Aher, media perlu membangun sikap bersama dan Serikat Media Siber Indonesia harus berperan dalam mengatasi berbagai berita hoax yang marak terjadi belakangan ini. Hal itu bisa dilakukan melalui investigasi terhadap berita hoax yang ada.

Kemudian hasil investigasinya bisa menjadi rujukan bersama antarmedia. "Hasil investigasinya dirumuskan bersama dan inilah yang menjadi fakta media dan kemudian disebarkan bersama kepada masyarakat, melalui sosial media yang ada di masyarakat," ujar Aher. SM/tgh/N-3


Redaktur : Marcellus Widiarto

Komentar

Komentar
()

Top