Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Kebijakan Pertanian

Komitmen Kementan Jalankan Pemerintahan Bersih

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Kementerian Pertanian (Kementan) menyatakan tidak memanipulasi dan mengolah data. Pihaknya fokus pada produksi dan kesejahteraan petani.

Demikian pernyataan Kementan secara tertulis kepada Koran Jakarta di Jakarta, Selasa (26/2), menanggapi pernyataan Direktur Center For Budget Analysis (CBA), Uchok Sky Khadafi, yang ditayangkan di http://www.koran-jakarta.com/pihak-berwajib-bisa-usut-kejanggalan-data-beras/.

Sementara itu, menanggapi pandangan Direktur Pukat UGM Zaenal Arifin Mochtar mengenai Kementan memanipulasi data, Sekretaris Jenderal (Sekjend) Kementan, Syukur Iwantoro menjelaskan kembali mengenai polemik data produksi beras. Berdasarkan data terbaru Badan Pusat Statistik (BPS) dengan metode KSA, produksi gabah kering giling (GKG) pada 2018 sebesar 56,54 juta ton atau setara 32,42 juta ton beras sementara proyeksi yang pernah disampaikan Kementan 83,3 juta ton GKG, atau setara 48 juta ton beras.

Terkait hal ini, Syukur Iwantoro menegaskan BPS merupakan satu-satunya lembaga yang diakui undang-undang sebagai referensi acuan data nasional. "Kami mendukung perubahan metode penghitungan mengenai beras nasional yang dilakukan BPS. Pada intinya, beras kita masih surplus," kata Syukur.

Soal mengapa terjadi perbedaan data, menanggapi pandangan Koordinator Divisi Riset Indonesia Corruption Watch (ICW), Firdaus Ilyas, Syukur menambahkan Kementan tak pernah mengeluarkan data apa pun terkait hasil pangan. "Data itu selalu mengacu pada perhitungan BPS. Fokus Kementan hanya menanam untuk mencapai kesejahteraan pangan," tambah Syukur.
Halaman Selanjutnya....

Komentar

Komentar
()

Top