Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Kolonel Citro, Peneliti Pencipta Ranpur Amfibi Kasrat

Foto : Istimewa

Kolonel Mar Citro Subono, Danmenbanpur-2 Marinir

A   A   A   Pengaturan Font

Kolonel Mar Citro Subono, mungkin bukan prajurit biasa. Perwira menengah korp Marinir TNI Angkatan Laut (TNI AL) ini salah satu prajurit yang tak hanya jago dalam strategi perang, tapi juga prajurit cerdas yang punya segudang inovasi. Sebagai bukti, pada tahun 2004, Citro menjadi jawara dalam lomba karya cipta TNI.

Bukan sekadar juara saja. Citro juga memberi bukti lewat karya. Salah satu karyanya yang monumental adalah kendaraan amfibi serba guna pendarat atau Kasrat. Kendaraan tempur serbaguna ini adalah buah dari racikan Citro.

Kendaraan Amfibi Kasrat diklaim sebagai kendaraan amfibi tercepat di Asia, sebab mampu melaju di perairan dengan kecepatan 12 knot. Canggihnya lagi, Kasrat mampu melakukan long range navigation atau berlayar jarak jauh.Kemampuan ini yang tidak dipunyai kendaraan tempur sejenis.

Tidak hanya itu, Kasrat sebagai kendaraan militer serbaguna, bisa dioperasikan di darat. Di darat, Kasrat bisa melaju 80 km per jam. "Kendaraan amfibi Kasrat merupakan salah satu kendaraan amfibi yang tercepat serta memiliki daya jelajah yang jauh di air berkat sejumlah sistem yang telah di-upgrade," kata Citro.

Citro tercatat sebagai peneliti utama di Dinas Penelitian dan Pengembangan TNI AL (Dislitbangal), salah satu dinas penelitian dan pengembangan alat sistem senjata utama di bawah naungan TNI AL.Siapa sebenarnya Citro? Berikut sejumput riwayat hidup sang kolonel inovatif tersebut.

Citro, lahir di Randusari, Tahunan, Jepara, Jawa Tengah. Selepas SMA, Citro mendaftar di Akademi Angkatan Laut. Lolos masuk AAL, hingga lulus pada tahun 1996. Citro bercerita, kendaraan Kasrat yang dirancangnya adalah buah dari kegelisahannya tentang perlunya TNI AL punya kendaraan amfibi serbaguna yang bisa bergerak di darat dan perairan, dengan kemampuan jelajah tinggi.

Tahun 2004, dia mulai rancang itu. Awalnya, kendaraan amfibi yang dirancangnya itu hanya muat 4 personel. Tapi, dia merasa belum puas. Maka, Kasrat pun terus ia kembangkan, hingga sekarang bisa mengangkut belasan personel dengan tiga kru.

"Tahun 2016 Kasrat diuji coba jalan darat dengan menempuh rute Surabaya - Semarang, Semarang - Tegal, Tegal - Jakarta. Puncaknya diujicoba di air dihadapan Presiden Joko Widodo. Saya berharap ke depan, ini (Kasrat) akan mampu meningkatkan kualitas dan tugas unsur angkutan Korps Marinir secara optimal. Khususnya dalam mendukung pengembangan organisasi satuan yang baru, yaitu Resimen Angkutan Marinir," kata Citro.

Citro pernah mengikuti beberapa pendidikan di TNI. Ia pernah ikut Diklapa I dan Diklapa 2 Kopur. Kemudian mengikuti Dikreg Seskoal. Di TNI, Citro pernah menjadi Komandan Puslatpasrat. Saat ini, ia menjabat sebagai Komandan Resimen Bantuan Tempur 2 Marinir (Danmenbanpur-2 Mar). Ia mulai memegang jabatan Danmenbanpur-2 Mar sejak tahun 2019. Ia jadi Danmenbanpur-2 Mar menggantikan Kolonel Mar Arinto Beny Sarana.

Menurut Citro, Resimen Bantuan Tempur ini adalah satuan penyedia kekuatan tugas perbekalan, komunikasi, IT bagi operasi TNI AL. Karena itu resimen ini harus selalu siap dalam operasi militer maupun nonmiliter,terutama pertahanan amfibi dan pertahanan pantai. Termasuk terjun langsung di medan bencana.

"Marinir di bagian Banpur ini juga selalu menyiapkan pasukan reaksi cepat dalam penanggulangan bencana," ujarnya. ags/N-3


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Agus Supriyatna

Komentar

Komentar
()

Top