Nasional Luar Negeri Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona Genvoice Kupas Splash Wisata Perspektif Edisi Weekend Foto Video Infografis

Kokoh, Kerjasama Tiongkok-Rusia di Antariksa Menjadi Tantangan untuk AS

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Namun begitu, perlu beberapa waktu agar kolaborasi sistem navigasi satelit ini dirasakan di lapangan.

"Sejauh ini, kami belum melihat hasil penting, karena di Rusia, Rusia masih semakin bergantung pada GLONASS tetapi juga pada GPS. Kami belum memiliki proyek-proyek besar terkait BeiDou," tambah Gabuev.

Sementara itu, satelit dianggap sebagai komponen krusial bagi kekuatan militer abad ke-21. Bulan lalu, Rusia menguji coba misil yang ditembakkan ke salah satu satelitnya. AS mengatakan puing-puing akibat penembakan itu mengancam astronot di Stasiun Antariksa Internasional.

"Yang paling mengganggu adalah bahaya yang diciptakannya terhadap masyarakat internasional. Ini melemahkan stabilitas strategis," ujar Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin.

Demikian, Rusia, Tiongkok dan AS termasuk beberapa negara yang sedang mengembangkan misil hipersonik, yang bergerak melalui lapisan atas atmosfer hingga lima kali kecepatan suara.

Selain itu Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov menyebutkan AS telah gagal untuk terlibat dalam perjanjian antariksa bersama Rusia-Tiongkok.

"Mereka telah mengabaikan selama bertahun-tahun prakarsa Rusia dan Tiongkok untuk mempersiapkan suatu perjanjian untuk mencegah persaingan senjata di antariksa. Mereka mengabaikannya, malah bersikeras untuk membangun semacam aturan universal," kata Lavrov.


Editor : Fiter Bagus
Penulis : Zulfikar Ali Husen

Komentar

Komentar
()

Top