Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Kebocoran Pipa Pertamina I Tumpahan Minyak di Perairan Sudah Berkurang

KLHK dan Polda Kaltim Koordinasi Tegakkan Hukum

Dirjen Penegakan Hukum Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Rasio Ridho Sani (kanan) dan Dirjen Pencemaran, MR Karliansyah (kedua dari kiri) meninjau Perairan Teluk Balikpapan, Kalimantan Timur, Kamis (5/4). Akibat kebocoran pipa milik Pertamina, baru-baru ini, tumpahan minyak tersebut mencemari wilayah itu.

A   A   A   Pengaturan Font

Upaya penegakan hukum tengah dilakukan terkait bocornya pipa Pertamina di perairan Balikpapan. Mereka yang bersalah akan kena sanksi hukum.

JAKARTA - Bocornya salah satu pipa minyak milik PT Pertamina di perairan Teluk Balikpapan, Kalimantan Timur, Sabtu (31/3), menyebabkan tumpahan minyak dan pencemaran lingkungan. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) yang menerjunkan tiga dirjennya, kini tengah berkoordinasi dengan Direktur Reskrimsus Polda Kaltim, terkait penegakan hukum.

"Dirjen Penegakkan Hukum (Gakkum) KLHK, Rasio Ridho Sani, berkoordinasi dengan Polda Kaltim melakukan penyidikan pidana dan KLHK akan mem-back up. KLHK akan memeriksa hukum perdata dan sanksi administratif serta mediasi masyarakat.

Di lapangan sangat jelas masyarakat mengharapkan dukungan pemerintah untuk mediasi tersebut," kata Menteri LHK, Siti Nurbaya, di Jakarta, Kamis (5/4), setelah mendapat laporan perkembangan lapangan dari Balikpapan. KLHK, kata Menteri Siti, juga meminta kepada GM Pertamina Balikpapan untuk membantu masyarakat yang terkena dampak, terutama yang berada di dekat lokasi kejadian.

Di samping dampak adanya minyak di perairan, dampak lainnya adalah lepasnya volatile organic compound (VOC) ke udara yang menimbulkan bau cukup tajam dan mengganggu kesehatan warga. Pada Kamis siang tadi, tim Gakkum KLHK sempat menngecek lokasi Perumahan Kampung Air (kampung rumah panggung).
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Marcellus Widiarto

Komentar

Komentar
()

Top