Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

KLB Tenjo karena Kurang Imunisasi

Foto : ANTARA/M Fikri Setiawan

Sekretaris Dinkes Kabupaten Bogor, dr Agus Fauzi di Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Kamis (26/1).

A   A   A   Pengaturan Font

BOGOR - Sekretaris Dinkes Kabupaten Bogor, dr Agus Fauzi, menjelaskan kejadian luar biasa (KLB) campak di wilayah Tenjo karena imunisasi tahun 2022 tidak mencapai target. Saat ini disinyalemen terdapat 18 kasus campak.

"Capaian imunisasi Tenjo di bawah 95 persen cakupan imunisasinya, baru 83 persen," katanya. Padahal, menurutnya, untuk membentuk kekebalan kelompok atau herd immunity dari serangan campak yang bersumber dari virus, idealnya imunisasi tiap wilayah mencapai 95 persen. Agus menjelaskan bahwa tak tercapainya target imunisasi Tenjo bukan tanpa alasan. Sebab, saat itu seluruh tenaga kesehatan disibukkan dengan pelaksanaan vaksinasi Covid-19.

"Kemarin fokus pandemi. Jadi, hampir secara keseluruhan terjadi penurunan angka imunisasi dasar, termasuk campak," jelas Agus. Dia menjelaskan bahwa KLB 18 kasus campak di wilayah Tenjo, Kabupaten Bogor, terjadi bulan Juli 2022. Saat ini sudah selesai.

Dinkes Kabupaten Bogor, kata dia, awalnya menerima informasi adanya empat kasus campak di Tenjo. Kemudian, dia langsung menerjunkan tim surveilans mengingat penyakit tersebut dapat menular sangat cepat. Hasil kroscek lapangan, kata Agus, Dinkes Kabupaten Bogor menemukan 18 kasus terkonfirmasi campak di lingkungan yang sama.

Saat itu pula, dinkes menetapkan status KLB. Di alalu mengirim surat kepada Pelaksana tugas (Plt) Bupati Bogor. "Kami laporkan Juli 2022 ke Plt bupati. Kasusnya berpotensi KLB," papar Agus. Menurutnya, beberapa upaya yang dilakukan kepada 18 penderita campak berupa penanganan melalui puskesmas setempat. Satu di antaranya dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Leuwiliang.

"Tidak ada satu pun kasus kematian. Kemudian kami juga melakukan upaya terkait dengan penatalaksanaan karena campak bisa dicegah dengan imunisasi," tuturnya.


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top