Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Klaim NATO Bersalah atas Perang, Negara Pemenang Perang Dunia Ini Tuduh Presiden Rusia Vladimir Putin Berbohong Demi Invasi Ukraina

Foto : Mikhail Metzel, Sputnik, Kremlin Pool Photo via AP

Presiden Rusia Vladimir Putin ketika Menghadiri Peringatan Hari Kemenangan pada Senin (9/5).

A   A   A   Pengaturan Font

Ben Wallace, Menteri Pertahanan Inggris mengatakan Presiden Rusia Vladimir Putin terlihat seperti putus asa ketika menyampaikan pidato pada Hari Kemenangan Soviet atas Nazi Jerman yang jatuh pada Senin (9/5).

"Saya rasa ia meyakini apa yang ingin ia yakini, terlihat sedikit keputusasaan," ujar Wallace, seperti dikutip dari CNN International.

Pernyataan Wallace disampaikan setelah mendengar pidato Putin yang terus menyalahkan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO). Putin menuturkan, NATO tidak henti memperluas daerah kekuasaannya dengan menggandeng negara tetangga untuk menjadi anggota blok pertahanan tersebut.

"Di Kyiv, mereka mengumumkan kemungkinan akuisisi senjata nuklir, blok NATO mulai secara aktif mengambil kendali militer atas wilayah yang berdekatan dengan kami. Dengan demikian, ancaman yang benar-benar tidak dapat diterima bagi kami secara sistematis dibuat, dan terlebih lagi langsung di perbatasan kami," ujar Putin seperti dikutip Reuters.

Namun, Wallace membantah klaim Putin. Dirinya menegaskan hanya enam persen dari keseluruhan perbatasan Rusia yang berbatasan langsung dengan negara-negara NATO.

"NATO hanya mencakup 6 persen dari perbatasan darat dia. Tak bisa disebut dikelilingi jika hanya 6 persen dari perbatasan darat Anda yang merupakan anggota NATO," ucap Wallace.

Wallace juga menegaskan bahwa NATO tidak pernah memiliki pangkalan militer di Ukraina, seperti yang dikhawatirkan Putin.

"Saya yakin duta besar Ukraina akan mengatakan kepada kalian bahwa tak ada pangkalan NATO di Ukraina," ucap Wallace.

Pada kesempatan yang sama, Putin kembali menyalahkan NATO atas apa yang mereka sebut sebagai "operasi militer khusus" di Ukraina. Dia pun berdalih tidak memiliki pilihan lain karena NATO tak mau bernegosiasi.

"Negara-negara NATO tak mau mendengar kami. Mereka punya rencana, dan kami bisa melihat itu," ujar Putin.

"Semuanya menunjukkan bahwa bentrokan dengan neo-Nazi, Banderites (simpatisan Nazi Ukraina), yang didukung oleh Amerika Serikat dan mitra junior mereka, tidak dapat dihindari," tambah Putin.

Dalam pidato pada Hari Kemenangan, Putin juga mengatakan bahwa negara-negara Barat tengah bersiap menginvasi Rusia, termasuk wilayah Krimea. Menurut Putin, ancaman barat sudah terlihat dari sejumlah pergerakan yang menciptakan ancaman di dekat perbatasan Rusia.

Perkataan Putin tersebut diperkirakan merujuk pada pergerakan NATO yang berupaya menggaet negara-negara tetangga Rusia menjadi anggota NATO, seperti Ukraina.


Editor : Fiter Bagus
Penulis : Suliana

Komentar

Komentar
()

Top