Kawal Pemilu Nasional Mondial Polkam Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Otomotif Rona Telko Properti The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis Liputan Khusus

Kisah Mayjen Asal Garut Besannya Jenderal Moeldoko yang Kenyang dengan Operasi Tempur, Pernah Ikut Buru OPM

Foto : Istimewa

Mayjen Toto Rinanto bersama Presiden Jokowi.

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA- Lahir di Garut, Jawa Barat pada 12 Januari 1960, putra jenderal bintang dua TNI ini karirnya cukup moncer di TNI. Darah tentaranya diwariskan sang ayah, Mayjen TNI Soedjiman.

Selama berkarir di TNI, sampai menggapai bintang dua di pundaknya, ia kenyang dengan berbagai operasi tempur. Pada tahun 1985, ia pernah diterjunkan di medan operasi Timor Timur. Ikut dalam operasi Seroja.

Tahun 1990, ia juga kembali dikirimkan ke Timor Timur dalam operasi Seroja. Medan operasi tempur lainnya yang pernah ia ikuti adalah operasi di Papua pada tahun 1998. Ia juga pernah terlibat dalam operasi pengamanan perbatasan RI-PNG dan operasi pengamanan perbatasan RI-Malaysia.

Ia sendiri merupakan lulusan Akademi Militer (Akmil) tahun 1984. Ketika pertama kali dikirimkan ke Timor Timur, ia sedang memegang posisi sebagai Danton Yonif 320/Badak Putih. Kemudian jadi Danton Yonif 320/BP Dam VI/Siliwangi.

Jabatan lain yang pernah dipegangnya adalah sebagaiDanton III Ki-C Yonif 320/Badak Putih Dam III/Siliwangi tahun 1985. Setelah itu sekitar tahun 1988, ia dipercaya menjadi Kasi 4 Yonif 320/Badak Putih.

Kemudian pada tahun 1989, ia diangkat menjadi Dankipan D Yonif 320/Badak Putih. Dan, pada tahun 1994, ia menjadiPama Kodam Jaya. Selanjutnya, di tahun yang sama ia menjadi Ps.Pabanda Ops Sopsdam Jaya dan jadi Pabanda Ops Sopsdam Jaya pada tahun 1995.

Tahun 1996, ia ikut pendidikan di Seskoad. Selesai mengikuti pendidikan di Seskoad, ia dipercaya jadi Ps.Kaster Korem 173/Praja Vira Baja pada tahun 1997. Selanjutnya, diangkat menjadi Danyonif 753/Arga Vira Tama pada tahun 1998.

Tahun 1999, ia kembali dapat posisi baru sebagai Danyontar Remaja Mentar. Selanjutnya secara berturut-turut, ia menjabat beberapa posisi antara lain sebagai Pabandya Binwanra Sterdam Jaya, Dandim 0507/Bekasi, Kasrem 051/Wijayakarta, Pamen Mabes TNI Untuk Asmin Dangartap I/Jakarta dan Asmin Dangartap I/Jakarta.

Tahun 2006, ia diangkat menjadi Danbrigif 1/PIK/Jaya Sakti. Setelah itu dipromosikan menjadi Staf Ahli Pangdam II Bidang Jemen. Pada tahun 2007, ia dapat mandat baru untuk mengisi posisi Danrindam Jaya. Selanjutnya, diangkat menjadiDanrem 121/Alambhana Wanawwai Dam VI/Tanjungpura pada tahun 2010.

Tahun 2013, ia menjadi Kasgartap I Jakarta. Dan pada tahun 2014, ia dipercaya memegang tongkat komando sebagai Pangdam XII/Tanjungpura. Terakhir, ia mengisi posisi sebagai Staf Khusus Kasad pada tahun 2016.

Sampai kemudian, pada 2017, tepatnya 26 Maret 2017, pukul 19.50 Wib, ia menghembuskan nafas terakhirnya di di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD), Jakarta Pusat. Ia dimakamkan di TMP Kalibata dalam sebuah upacara militer yang dipimpin Irjen Kemhan saat itu Letjen TNI Agus Sutomo.

Upacara pemakamannya juga dihadiri Jenderal TNI Gatot Nurmantyo yang saat itu menjadi Panglima TNI. Ikut hadir juga Jenderal (Purn) Moeldoko, mantan Panglima TNI yang juga merupakan besannya. Siapa dia? Dia tidak lain adalah Mayjen (Purn) Toto Rinanto, putra dari Mayjen Soedjiman, mantan Dandim Jakarta Pusat yang juga bekas Gubernur Kalimantan Barat.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Agus Supriyatna

Komentar

Komentar
()

Top