Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Kisah Maestro Tari Sampan Hismanto Dibukukan Ni Luh Made Dwi Indriati

Foto : KORAN JAKARTA/ISTIMEWA

Buku "Sampan Hismanto Sang Maestro Tari – Panggungnya Tak Pernah Habis" karya Ni Luh Made Dwi Indriati, sebuah biografi tentang seorang maestro tari tradisional yang telah berkarya selama lebih dari 50 tahun

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Buku "Sampan Hismanto Sang Maestro Tari - Panggungnya Tak Pernah Habis" karya Ni Luh Made Dwi Indriati, sebuah biografi tentang seorang maestro tari tradisional yang telah berkarya selama lebih dari 50 tahun, Sampan Hismanto. Buku ini diterbitkan PT Litera Media Tama pada 2023.

Secara garis besar buku ini dibagi menjadi tiga bagian. Bagian pertama membahas tentang latar belakang Sampan Hismanto. Lahir di kota Surakarta, Jawa Tengah pada 11 Oktober 1925, Sampan Hismanto adalah sosok seniman di Indonesia yang telah merintis kehidupan berkesenian di bidang tari dan karawitan Jawa sejak berusia 6 tahun.

Bagian kedua membahas tentang perjalanan karier Sampan Hismanto melalui karya, panggung, prestasi dan penghargaan yang diraih. Ia telah tampil di berbagai kesempatan di dalam negeri maupun luar negeri, termasuk Amerika Serikat, Eropa, Afrika, Asia dan Timur Tengah. Sampan Hismanto adalah pendiri Sanggar Kusuma Budhaya, Himpunan Seniman Muda Indonesia, dan Sampan Bujana Sentra.

Bagian ketiga membahas tentang penerus panggung-panggung Sampan Hismanto. Di seluruh bagian terdapat pemikiran Sampan Hismanto tentang Panggung Seni Tari. Sampan Hismanto percaya bahwa panggung seni tari tradisional adalah sarana untuk mengekspresikan diri dan untuk menyampaikan pesan kepada masyarakat.

Ia juga percaya panggung seni tari tradisional bisa terus berkembang dan beradaptasi dengan perkembangan zaman, tanpa meninggalkan nilai-nilai luhur yang tertanam dalam setiap karya cipta tari tradisional yang ditampilkan.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Lili Lestari
Penulis : -

Komentar

Komentar
()

Top